BOYOLALI, Lingkar.news – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali terus melakukan upaya penanganan dengan mendistribusikan air bersih di lokasi bencana kekeringan di wilayahnya.
Pada pendistribusian bantuan air bersih dilepas oleh Bupati Boyolali M Said Hidayat didampingi Kepala BPBD Boyolali Suratno, sebanyak 14 tangki ke lokasi bencana kekeringan di empat kecamatan, di halaman BPBD Boyolali, pada Selasa, 8 Agustus 2023.
Bupati M Said Hidayat usai melepaskan distribusi bantuan air bersih mengatakan, sebanyak 14 tangki di empat kecamatan yakni Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu dan Tamansari, dalam rangka penanganan dampak kekeringan di wilayah Kabupaten Boyolali.
Bupati mengatakan, di Boyolali yang rawan bencana kekeringan ada enam wilayah kecamatan, yakni Wonosamodro, Wonosegoro, Kemusu, Tamansari, Musuk dan Juwangi. Namun, Musuk dan Juwangi yang belum meminta bantuan air bersih kepada Pemerintah daerah.
Pemkab Boyolali melalui BPBD setempat sejak awal Juli 2023 telah mendistribusikan 42 tangki isi ukuran 5.000 liter sehingga sekarang total sudah menjadi 56 tangki.
Bupati menyampaikan terima kasih dan mengapresiasikan terkait kepada seluruh lini yang bergerak bersama dalam upaya langkah penanganan dengan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang dilanda bencana kekeringan di wilayahnya.
Selain itu, peran CSR baik dari BUMD, BUMN, organisasi masyarakat, dan pihak swasta lainnya yang turut mendukung memberikan bantuan untuk distribusi air bersih yang dikoordinasikan oleh BPBD.
“Kami berharap keterpaduan langkah bersama dapat menangani persoalan-persoalan seperti bencana kekeringan di wilayah Boyolali. Sehingga, bencana kekeringan dapat ditangani sebaik-baiknya,” kata Bupati.
Pemkab Boyolali pada tahun ini, telah menyediakan sebanyak Rp105 juta atau sekitar 161 tangki yang ditambah dari bantuan dari CSR, sehingga, total bisa mencapai sekitar 350 tangki.
“Kami juga terima kasih jajaran BPBD Boyolali dan tim reaksi cepat dan seluruh relawan kebencanaan. Semoga apa yang dihadapi dalam rangka mengantisipasi bencana kekeringan dapat ditangani dengan baik,” ujarnya.
Bupati berharap, dengan bantuan air bersih pada musim kemarau tersebut masyarakat dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya lebih irit dalam menggunakan air untuk kebutuhan sehari-hari.
Kepala BPBD Boyolali Suratno mengatakan bantuan air bersih untuk lokasi bencana pada Selasa ada 14 tangki untuk masyarakat yang kekurangan air di Desa Repaking Kecamatan Wonosamodro, Guwo (Wonosegoro), Kedeungrejo (Kemusu), dan Jemowo (Tamansari).
“Bantuan air bersih untuk masyarakat terdampak dari BPBD rata-rata sebanyak empat tangki per hari. Semoga bantuan itu, dapat mengatasi beban masyarakat yang sedang dilanda bencana kekeringan di daerahnya,” kata Suratno. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)