SEMARANG, Lingkar.news – Masa jabatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo beserta Wakilnya Taj Maimoen Yasin resmi berakhir pada Selasa, 5 September 2023. Sekitar 7.000 orang gabungan dari ASN, BUMD, kades, dan organisasi masyarakat pun memadati Gor Jatidiri, Semarang berpamitan sekaligus perpisahan.
Dalam pidato perpisahannya, politikus berambut putih itu mengklaim dirinya telah mengangkat harkat dan martabat warga Jawa Tengah.
“Alhamdulillah berkat sikap para hadirin semua, kita berhasil menaikkan harkat dan martabat saudara-saudara kita warga Jawa Tengah. Segala capaian itu bisa kita tengok lewat data-data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) atau lembaga pemeringkat yang lain terkait kondisi yang ada di Jawa Tengah,” ujar Ganjar.
Ia juga menyinggung mengenai penurunan angka kemiskinan menjadi penurunan tertinggi walaupun target pengentasan kemiskinan belum tercapai.
“Penurunan angka kemiskinan umpamanya targetnya kita akui belum tercapai, tapi berkat bapak ibu kepala daerah semua yang bekerja sangat luar biasa sehingga penurunannya menjadi penurunan yang tertinggi,” ucapnya.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Jawa Tengah pada Agustus 2023 mengalami inflasi 0,03 persen. Inflasi ini tercatat lebih rendah dari Juli 2023, yang mencapai 0,20 persen.
Selain itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date) Agustus 2023 sebesar 1,57 persen. Sementara itu, tingkat inflasi tahun ke tahun atau year on year (Agustus 2023 terhadap Agustus 2022) sebesar 3,29 persen.
Jawa Tengah termasuk dalam tiga provinsi dengan tingkat inflasi yang cukup baik dan terkendali.
Menurut Ganjar, inflasi Jawa Tengah tidak terlalu buruk, meskipun upaya penanganannya mesti ditingkatkan. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja keras para kepala daerah. Upaya peninjauan langsung ke pasar-pasar terbukti efektif untuk mengintervensi langsung inflasi.
“Saya menyampaikan terima kasih kerja keras kawan-kawan, kepala daerah kontribusinya cukup bagus. Tetapi kita langsung sampaikan ini pertumbuhan bagus, (harus) terus digas,” ujarnya.
Di sisi lain, Gubernur juga menyebut, bahwa inflasi yang tidak terlalu tinggi ini juga atas dukungan dan kontribusi masyarakat. Khususnya para petani.
“Petani dengan segala kelebihan dan kekurangan, maksudnya kelebihan mereka dan kekurangan bantuan dari kami, mereka tetap bisa survive (bertahan), luar biasa,” katanya.
Kendati demikian, Ganjar berharap, ke depannya laju inflasi bisa terus dikendalikan. Sebab, ancaman El Nino yang diperkirakan mencapai puncaknya pada September ini akan memengaruhi hasil panen.
“Kemungkinan, El Nino ini betul-betul akan bikin panen kita agak kurang bagus. Maka, di beberapa titik sudah saya arahkan, agar potensi-potensi di tempat yang bagus itu betul-betul didampingi, agar di sisi hulunya bagus wabilkhusus yang punya irigasi teknis ya,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hms – Rizky Syahrul Al-Fath – Koran Lingkar)