BOYOLALI, Lingkar.news – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, telah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 474 tangki di 11 wilayah kecamatan yang mengalami bencana kekeringan.
“Kami pada Minggu, 1 Oktober 2023, telah mengirimkan bantuan pasokan air bersih ke Desa Bawu Kecamatan Kemusu, sebanyak 6 tangki. Sehingga totalnya sudah 470 tangki,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Suparman di Boyolali, pada Senin, 2 Oktober 2023.
Ia mengatakan, pengiriman bantuan air bersih pada Senin, 2 Oktober 2023 terdapat 5 tangki ke Desa Kadipaten Kecamatan Andong, tetapi yang terkirim hanya 4 tangki.
“karena 1 tangki mobilnya macet di jalan,” ucapnya.
Sehingga, kata Suparman, pasokan bantuan air bersih ke daerah warga yang membutuhkan air selama musim kekeringan di Boyolali hingga saat ini mencapai 494 tangki ke 11 kecamatan.
Ia mengatakan, bantuan air bersih terbanyak di Boyolali, yakni di Kecamatan Wonosamadro sebanyak 132 tangki, kemudian Kemusu 94 tangki, Tamansari 90 tangki, Juwangi 68 tangki, Wonosegoro 55 tangki, Selo 10 tangki, Andong 9 tangki, Cepogo 6 tangki, Gladagsari 4 tangki, Karanggede 4 tangki, dan Klego 2 tangki. Sehingga total 474 tangki.
Menurut dia, desa terparah bencana kekeringan di Boyolali Kedungrejo Kemusu 56 tangki, Guwo (Wonosegoro) 36 tangki, Repaking (Wonosamodro) 31 tangki, Ngaren (Juwangi) 28 tangki, Garangan (Wonosamodro) 26 tangki, Bangle (Wonososamodro) 23 tangki, Gunungsari (Wonosamodro) 23 tangki, Kalimati (Juwangi) 22 tangki, Dragan (Tamansari ) 21 tangki, Jemowo (Tamansari) 19 tangki.
Sedangkan, Desa Jatilawang (Wonosegoro) sebanyak 18 tangki, Sambeng (Juwangi) 18 tangki, Sangup (Tamansari) juga 18 tangki, Lampar (Tamansari) 15 tangki, Kendel (Kemusu) 11 tangki, Sumur (Tamansari) 11 tangki Bercak (Wonosamodro) 10 tangki, Senden (Selo) 10 tangki dan 15 desa lainnya masih di bawah sembilan tangki. Sehingga, totalnya bantuan air sudah sebanyak 474 tangki.
“Kami sudah menyalurkan bantuan air bersih sebanyak 474 tangki ke-33 desa di 11 kecamatan di Boyolali. Kami berharap masyarakat yang membutuhkan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari melalui kepala desa atau camat setempat,” ujarnya.
Kendati demikian, masyarakat untuk bisa memanfaatkan bantuan air bersih baik dari pemerintah maupun organisasi masyarakat melalui CSR hanya untuk kebutuhan pokok makan dan minum.
BPBD terus memantau ke 11 kecamatan daerah bencana kekeringan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih untuk kebutuhan sehari-hari selama bencana di daerah ini. Pihaknya berharap, musibah kekeringan segera berakhir. (Lingkar Network | Anta – Lingkar.news)