BLORA, Lingkarjateng.id – Dua SMP di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, terancam tutup karena tidak mendapatkan siswa baru pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2024/2025.
Dua sekolah itu yakni SMP Rimba Teruna dan SMP Katolik yang keduanya berada di Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora. Kedua sekolah tersebut berada di tengah-tengah sekolah berstatus negeri milik pemerintah.
Kepala SMP Rimba Teruna, Sudarno, saat dikonfirmasi Lingkar Jateng, mengatakan bahwa sejak tahun 2018 lalu jumlah siswa di sekolah tersebut semakin menurun.
Menurutnya, semakin tahun sekolahnya semakin sulit mendapatkan siswa baru. “Untuk tahun ini saja, hanya mendapatkan 2 siswa,” ujarnya pada Kamis, 11 Juli 2024.
Darno menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk bisa mendapatkan siswa mulai dari door to door, sosialisasi ke SD, serta melalui guru dan siswanya.
Saat ini, jumlah seluruh siswa SMP Rimba Teruna hanya 7 siswa dengan rincian 2 siswa di kelas VII, 3 siswa di kelas VIII, dan 2 siswa di kelas IX.
“BOS (Bantuan Operasional Sekolah) yang kami terima sangat tidak cukup untuk operasional sekolah,” jelasnya.
Selain itu, di SMP Rimba Taruna masih ada beban guru pengabdian berjumlah 3 orang. “Kalau bicara soal honor guru juga sangat tidak layak,” ucapnya lirih.
Sementara itu, kondisi SMP Katolik Randublatung jauh lebih memprihatinkan. Sekolah tersebut tahun ini tidak mendapatkan siswa sama sekali.
“Semua upaya telah kami lakukan, berbagai fasilitas juga sudah kita tawarkan, tetapi tidak ada satu pun siswa yang bisa kami dapat,” ucap Kepala SMP Katolik Randublatung Agus.
Menurutnya, keadaan ini terjadi lantaran sekolahnya kalah bersaing dengan sekolah berstatus negeri. Untuk itu, ia berharap pemerintah bisa membuat kebijakan yang mengatur tentang pemerataan siswa di sekolah wilayah setempat.
“Kalau di sini kami jelas kalah dengan sekolah sebelah yang berstatus negeri,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)