BLORA, Lingkarjateng.id – Hujan deras dan angin puting beliung di Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora pada Senin, 26 Februari 2024 malam mengakibatkan sejumlah rumah rusak hingga roboh.
Menurut data yang dihimpun, dampak angin puting beliung dirasakan warga Desa Klagen, Wado, dan Kemantren.
Camat Kedungtuban, Rajiman, melalui Kasi Trantib, Saji, menjelaskan puting beliung di Kedungtuban menyebabkan satu rumah milik warga Desa Wado roboh.
“Rumah tersebut milik Wadi yang berada di RT 01 RW 04, Desa Wado. Yang roboh bagian belakang digunakan sebagai dapur dan kandang. Kerugian Rp 60 juta rupiah,” jelasnya saat dikonfirmasi pada Selasa, 27 Februari 2024.
Sapuan angin puting beliung di Kedungtuban juga mengakibatkan tiga rumah di Desa Wado rusak ringan dengan kondisi bagian atap berjatuhan. Sedangkan di Desa Kemantren terdapat dua rumah rusak ringan.
“Untuk di Desa Kemantren ada dua rumah rusak ringan. Sedangkan di Desa Klagen ada 16 rumah rusak ringan. Kerugian variasi antara Rp2 sampai Rp10 juta,” terangnya.
Raji mengatakan pihaknya sudah melaporkan peristiwa tersebut kepada Bupati Blora, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Palang Merah Indonesia (PMI).
“Sudah kami laporkan kepada sejumlah pimpinan. Soal adakah bantuan untuk para korban kami belum mengetahuinya,” ucapnya.
Sementara itu Kepala Desa Klagen, Mashudi, menjelaskan ada 21 rumah rusak akibat puting beling pada Senin malam. Masing-masing 12 rumah rusak ringan, 7 rumah rusak sedang, dan 2 rumah rusak berat.
“Kami kerahkan warga untuk saling membantu tetangganya,” ucapnya.
Mashudi berharap warga Klagen senantiasa waspada dan hati-hati terhadap ancaman bencana hidrometereologi seperti angin puting beliung.
“Kami minta pohon-pohon yang rindang dan rawan tumbang agar bisa dipotong sehingga tidak membahayakan. Saling jaga, saling gotong-royong,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)