BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Blora tengah menggaungkan program mendongeng bersama Bunda PAUD di setiap kecamatan. Kegiatan ini dimulai sejak 29 Februari dan berlanjut hingga 5 Juni 2024.
Sebanyak 4.500 siswa dari Kelompok Bermain (KB), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK) di Kabupaten Blora diajak dalam kegiatan mendongeng. Teknis pelaksanaannya dibagi setiap kecamatan dengan jumlah 250 peserta dengan didampingi guru pendamping.
Salah satu kegiatan Mendongeng bersama Bunda PAUD itu tampak di Gedung Koperasi Pendidikan (Kopendik) Kecamatan Banjarejo, Blora, pada Kamis, 7 Maret 2024.
Mewakili Bunda PUUD Kabupaten Blora, Sri Rusmi dari Kelompok Kerja 2, menyampaikan bahwa tugas mendongeng bukan hanya tugas guru, tetapi tugas semua pihak yang berkompeten termasuk Tim Penggerak PKK desa dan kadernya.
“Kami berharap Bu Kades selaku Bunda PAUD, yang memiliki KB, PAUD dan TK di desanya agar bisa dikunjungi diajak bercerita dan berinteraksi,” ujar Sri.
Ia berharap Bunda PAUD bisa datang ke sekolah memberikan pesan positif dan memberikan semangat kepada putra-putrinya serta kepada para guru pendamping.
“Semoga bisa segera dijalankan. Saat ini kami juga membagikan paket sembako kepada 17 guru yang belum masuk di Dapodik di Kecamatan Banjarejo,” jelasnya.
Dihubungi terpisah, Bunda PAUD Kabupaten Blora Ainia Shalichah Arief Rohman menyampaikan selain pembentukan Bunda PAUD di tingkat kecamatan, ke depan juga akan ada pembentukan di tingkat desa.
“Setiap tahunnya ada kegiatan. Nanti kami bicarakan lebih lanjut,” ujarnya.
Dia berharap ada kegiatan dongeng setiap bulan di masing-masing kecamatan. Program itu akan di-breakdown agar tata pelaksanaannya jelas.
“PAUD di desa jangan dibiarkan sendirian. Diharapkan ada mitra lintas sektoral,” ujarnya.
Bunda PAUD di kecamatan diharapkan memiliki program tilik PAUD yang ada di desa. Dari program itu, kemudian disusun laporan.
“Saya mengharapkan adanya laporan program tentang PAUD ini,” sambungnya.
Sementara itu untuk target jangka panjang, program mendongeng diharapkan bisa meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing yakni dengan memperhatikan kebutuhan esensial anak seperti kesehatan, gizi, pengasuhan, hingga perlindungan dari kekerasan.
Secara konkret, kata Ainia Shalichah, akan ada program makan sehat di sekolah serta menjaga kebersihan dengan mencuci tangan untuk melatih anak tentang kebersihan diri.
“Termasuk pertemuan orang tua, terkait tumbuh kembang anak juga perlu dilakukan,” tandasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)