BLORA, Lingkarjateng.id – Kondisi terkini di Oro-Oro Kesongo Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora tampak tidak ada aktivitas masyarakat. Bahkan, lapangan yang biasanya ramai dimanfaatkan warga untuk menggembala kerbau pun terlihat sepi.
Dataran seluas 128 hektare itu, menjadi saksi keganasan Oro-Oro Kesongo yang menyemburkan gas beracun sejak Selasa, 11 April 2023 sore. Hingga kini, Rabu, 12 April 2022 semburan gas masih terlihat menyemburkan gas beracun.
Juru kunci Oro-Oro Kesongo, Saliyo, mengungkapkan bahwa Kesongo bukan merupakan objek wisata yang bisa sembarangan dikunjungi oleh masyarakat umum.
Letusan Oro-Oro Kesongo Blora Makan Korban, ESDM Belum Ada Rencana ke Lokasi
“Di sini tidak bisa digunakan untuk bermain-main,” ujar Saliyo, Rabu, 12 April 2023 siang.
Saliyo mengatakan, tidak ada tanda-tanda khusus ketika Oro-Oro Kesongo akan kurdo (menyemburkan lumpur panas, red). Kesongo meletus tanpa bisa diprediksi sehingga masyarakat diimbau untuk selalu waspada.
“Kalau saya merasakan seperti ada suara desisan, seperti napas ular,” ucapnya.
Parah, Alat Pengukur Gas Beracun Oro-Oro Kesongo Blora Sudah Lama Rusak
Sementara itu, salah satu warga setempat, Lasmi, yang membuka usaha warung makan di sekitar Oro-Oro Kesongo mengungkapkan bahwa dirinya selalu menyalakan bediang (tungku kayu, red) sebagai pertanda.
“Jika bediang mati, tandanya ada gas beracun yang menyebar,” tuturnya.
Kendati begitu, dirinya mengaku tetap was-was jika sewaktu-waktu Kesongo meletus seperti yang terjadi beberapa saat lalu.
“Namanya manusia tetap waspada. Tapi mau bagaimana lagi,” pungkasnya.
2 Warga Jadi Korban Letusan Oro-Oro Kesongo Blora, Ini Kronologisnya
Seperti diketahui, letusan Oro-Oro Kesongo pada Selasa, 11 April 2023 itu telah memakan korban. Salah satu diantaranya meninggal dunia diduga menghirup gas beracun sementara korban lainnya mengalami sesak napas dan dirawat oleh tim medis.
Kendati sudah ada korban, Kepala Seksi Geologi Mineral dan Batubara ESDM Kendeng Selatan, Hadi Susanto, mengaku belum ada rencana untuk mengecek lokasi.
“Baru hari ini dapat informasinya. Belum ada rencana ke sana. Baru matur (lapor) pimpinan. Belum ada disposisi,” imbuhnya.
Hadi mengaku sudah memberikan pembinaan kepada warga untuk menjauhi lokasi aktifitas Kesongo.
“Kadang-kadang tidak dihiraukan warga,” tambahnya.
Kedepan pihaknya akan memberikan edukasi baik ke perangkat desa setempat maupun warga yg tinggal di sekitar Kesongo. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)