BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora berkomitmen dalam mewujudkan wilayah Kecamatan Cepu sebagai barometer perekonomian di perbatasan Jawa Tengah bagian timur. Hal itu sebagaimana gagasan Cepu Raya yang tengah digaungkan Pemkab Blora dalam beberapa waktu terakhir.
Bupati Blora, Arief Rohman mengatakan bahwa upaya penataan wilayah Kecamatan Cepu itu nantinya tidak hanya fokus pada bidang perekonomian saja, melainkan juga menyasar untuk pembangunan di bidang lainnya.
“Perlu saya sampaikan bahwa kecamatan Cepu ini kami ingin menjadi barometer perekonomian di Blora karena letaknya yang strategis,” ujar Bupati Arief dalam kegiatan Blora Menyapa di Desa Sumberpitu, Kecamatan Cepu, pada Jumat, 31 Maret 2023 malam.
Bupati Blora Sebut Cepu Raya Bakal Jadi Pusat Perekonomian di Jateng
Bupati Arief menyampaikan bahwa untuk mendukung gagasan tersebut penataan Kecamatan Cepu dan support dari berbagai pihak terus diupayakan.
“Penataan Cepu dalam segala bidang terus kami upayakan. Tak terkecuali pembangunan infrastruktur terus dilakukan dan kami berkomitmen untuk melanjutkannya dengan harapan Cepu menjadi kecamatan yang maju dan unggul. Maka dari itu, kami juga minta dukungan dan doa dari masyarakat Cepu terkhusus Sumberpitu,” bebernya.Selain bidang infrastruktur, lanjut Bupati Arief, pembangunan dalam bidang pendidikan, kesehatan dan keagamaan juga terus dilakukan. Untuk pembangunan bidang keagamaan Perda Pesantren juga sudah disahkan.
Bangun Cepu Raya, Pemkab Blora Minta Dukungan BPSDM ESDM
Sebelumnya, Bupati Arief juga telah menyambangi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM) untuk meminta dukungan dalam mewujudkan Cepu Raya sebagai pusat ekonomi Jawa Tengah bagian timur.
Konsep penataan Cepu Raya nantinya akan menyasar sektor migas, budaya, kerajinan dan hal-hal lainnya yang dipusatkan di Kecamatan Cepu. Bupati Arief juga ingin wisata migas yang ada Cepu bisa ditata untuk menarik minat wisatawan. Pasalnya, di Blora terdapat sejumlah titik sumur minyak yang bisa dijadikan wisata edukasi.
“Ada sumur angguk, sumur tua, bagi sebagian orang yang belum tahu pasti akan menarik, tinggal nanti konsepnya seperti apa. Jadi kita bayangkan, anak- anak sekolah internasional di Jakarta diundang ke Cepu untuk lihat kilang minyak yang ada di Cepu ini tentu menarik, dengan di paket wisata migas tentu akan menarik. Mereka tidak harus jauh jauh ke Petronas, melainkan cukup ke Cepu,” terangnya. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)