Khawatir PMK, Permintaan Hewan Kurban di Blora Masih Rendah

BLORA, Lingkarjateng.id – Hari raya iduladha 1444 Hijriah tinggal menghitung hari lagi. Akan tetapi, permintaan hewan kurban khususnya di Kabupaten Blora bagian selatan masih rendah. Bahkan di pasar hewan Randublatung masih terpantau sepi hingga Kamis, 8 Juni 2023.

Salah satu blantik (makelar hewan), Sumarlan yang sudah puluhan tahun melakoni sebagai perantara jual beli hewan mengaku jelang Iduladha tahun ini permintaan hewan kurban masih sepi. Menurutnya hal ini karena masih relatif lama menuju lebaran kurban.

Selain itu, Sumarlan, menduga sepinya pembeli hewan kurban karena masayarakat memilih lebih berhati-hati karena khawatir akan risiko penyakit kuku dan mulut (PMK) yang dapat menjadi faktor kematian hewan.

“Masih seperti hari biasanya, sepi pembeli,” ujarnya ditemui pada Kamis, 8 Juni 2023.

Sumarlan memprediksi jumlah permintaan hewan kurban akan naik 100 persen pada H-10 Iduladha seperti tahun-tahun sebelumnya. Dia menceritakan pada tahun lalu berhasil menjualkan 2 ekor sapi dan 25 ekor kambing di kisaran harga di atas Rp 3 juta per ekor. Sedangkan untuk tahun ini dia memperkirakan akan ada kenaikan harga.

“Untuk harga kambing tahun ini sepertinya terjadi kenaikan. Dikisaran Rp 3,5 juta untuk kambing, dan sapi bisa di atas Rp 20 juta,” imbuhnya.

Ia menyebut soal harga hewan kurban itu tergantung ukurannya. Namun, ia memastikan hewan kurban yang dia sediakan dalam kondisi sehat dan tidak cacat.

“Meski biasanya tidak ada keterangan sehat dari dokter, tetapi pengalaman kami selama puluhan tahun sudah bisa menilai hewan itu sehat atau sakit,” jelasnya.

Kendati sepi, Sumarlan mengaku saat ini sudah mendapat pesanan hewan kurban meskipun jumlahnya baru sedikit.

“Sekarang sudah masuk 3 sapi dan 3 kambing,” ucapnya.

Dia menyarankan kepada masyarakat agar segera memesan hewan kurban lebih awal karena harga masih stabil. Sebab ia memperikarakan harga hewan kurban bisa naik hingga 50 persen mendekati hari H.

“Kalau pesan di kami, hewan bisa kami antar sampai hari H. Jadi tidak perlu ngopeni terlebih dahulu,” pungkasnya.

Warga lain yang juga seorang blantik hewan kurban, Warno juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, hingga saat ini keadaan di pasar hewan masih sepi pembeli.

“Masih sepi. Minggu depan mungki sudah ramai,” katanya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)