Kendalikan Produksi Pertanian, Petani di Blora dapat Bantuan Benih dan Pupuk

BLORA, Lingkarjateng.id – Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora memberikan stimulan berupa bantuan benih dan pupuk untuk percepatan tanam. Hal ini sebagai bentuk antisipasi dampak El Nino di musim kemarau.

Kepala Bidang (Kabid) Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan dan Peternakan, Rosalia Diah Erawati, mengatakan bahwa musim kemarau berpotensi mengakibatkan lahan pertanian mengalami kekeringan. Kondisi ini berpotensi menghambat produksi padi dan komoditas lainnya jika tidak mendapatkan intervensi.

Erawati menyampaikan pihaknya sudah memperkirakan puncak kekeringan pada Agustus hingga Oktober dan telah melakukan langkah antisipasi agar musim tanam selanjutnya tidak terganggu akibat produksi pertanian tidak terhambat.  

“Untuk komoditas padi kami bantu seluas 1.943 hektare benih dan pupuk. Kami sudah melaksanakan untuk pemberian bantuan dari pemerintah pusat mengatasi dampak El Nino yang puncaknya di Agustus hingga Oktober nanti,’’ tutur Erawati pada Selasa, 12 September 2023.

Erawati menyampaikan bahwa bantuan benih dan pupuk itu bertujuan untuk percepatan tanam di lahan pertanian sehingga kebutuhan pangan pokok seperti padi bisa tercukupi.

“Dengan begini puncak El Nino ini tidak jadi masalah bagi kami. Hasil panen padi hingga Juli yang masuk dalam data kami itu totalnya 589 ribu ton,’’ terangnya.

Menurutnya, wilayah Blora selatan menjadi penyuplai padi terbanyak dan stabil. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Kradenan, dan sebagian Randublatung itu masih aman. 

“Karena wilayahnya dilewati Bengawan Solo dan juga ada beberapa titik sumur-sumur air di sana. Jadi tidak kesulitan air,” bebernya.

Pihaknya menambahkan, banyak petani di Blora yang menanam komoditas lain saat kemarau. Salah satunya tembakau dengan luasan 1.600 hektare.

Selain bantuan bibit padi, dirinya mengakui pemerintah juga memberikan stimulan untuk petani tembakau dengan bantuan pupuk. 

“Walaupun sedikit, kami coba bantu pupuk untuk 150 hektare. Komoditas tembakau ini ‘kan tidak ada alokasi pupuk subsidi,” jelasnya.

Selain itu, komoditas lain yang tidak ada alokasi pupuk subsidi seperti tebu yang luasannya 4 ribu hektare juga diberikan alokasikan bantuan pupuk.

Sementara itu Ketua gabungan kelompok tani (Gapoktan) Blora, Yusuf Nurbaidi, menuturkan bahwa kondisi pertanian di Blora sejauh ini masih stabil. Baik proses pertaniannya maupun hasil atau produksinya. Terlebih komoditas padi itu sendiri.

“Masih cukup stabil walaupun ini hanya Blora bagian selatan yang sangat produktif. Ini karena kemarau juga, tapi masih aman dan stok memang melimpah,” ucapnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)