BLORA, Lingkarjateng.id – Alasan Kepala Desa atau Kades Kebonrejo membawa anaknya yang terlibat kasus pengeroyokan ke Jakarta akhirnya terungkap usai diklarifikasi oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Blora pada Selasa, 2 Mei 2023 lalu.
Dalam klarifikasi tersebut terungkap bahwa Kades Kebonrejo membawa putranya berinisial C alias Ucil ke Jakarta bukan bertujuan untuk melarikan diri, melainkan untuk mendatangi acara pernikahan.
Kepala Bidang (Kabid) Administrasi Pemerintahan Desa Dinas PMD Blora, Heksa Wismaningsih, mengatakan pihaknya bersama Tim Kabupaten telah mengadakan rapat dan memanggil J, Kades Kebonrejo untuk klarifikasi terkait dengan penggunaan mobil siaga desa.
Diduga Terlibat Pelarian Tersangka Pengeroyokan di Blora, Kades Kebonrejo Diperiksa Dinas PMD
“Jadi, kami tidak hanya mengundang Kades Kebonrejo saja, tapi kami juga mengundang tim teknis kabupaten yaitu PMD, Inspektorat, Kabag hukum dan dari unsur Kecamatan Banjarejo,” bebernya.
Selanjutnya, untuk hasil klarifikasi antara tim teknis kabupaten dengan Kades Kebonrejo akan dilaporkan PMD kepada Bupati Blora Arief Rohman untuk menunggu tindak selanjutnya.
“Terkait kasus C anak Kades Kebonrejo, diserahkan ke Aparat Penegak Hukum (APH). Termasuk nanti kita serahkan ke APH juga, kalau pak kades terbukti terlibat atau bersalah,” ungkapnya.
Anaknya Jadi Tersangka Pengeroyokan, Polisi Dalami Peran Kades di Blora
Heksa menyebut bahwa Kades Kebonrejo hingga saat ini belum dipanggil oleh APH soal perannya dalam kasus pengeroyokan.
“Kita dari PMD sambil menunggu APH-nya juga, bahwa Pak Kades terlibat apa tidak. Nanti kalau kades dianggap terlibat, dari kita (pemerintah) itu semua pasti ada sanksinya,” terangnya.
Dinas PMD juga menanyakan kepada Kades Kebonrejo soal mobil siaga desa yang dipakai bersama antara J Kades Kebonrejo, Istri Kades, anak perempuan kades yang juga seorang perangkat dan 2 pelaku yaitu C anak kades bersama 1 pelaku lainnya, yang tertangkap di Tol Kalikangkung Semarang.
Anak Kades di Blora Jadi Tersangka Pengeroyokan
“Kades Kebonrejo menceritakan pada saat kejadian itu, kan Jumat malam. Terus Pak Kades hari Rabu, dia pergi ke Cirebon bersama keluarga untuk menghadiri undangan pernikahan dan kebetulan memakai mobil siaga. Dan C pelaku sekaligus anak Kades Kebonrejo yang terkena kasus itu diajak untuk membantu mengemudikan,” kata Heksa yang menirukan klarifikasi Kades Kebonrejo kepadanya.
4 Tersangka Pengeroyokan di Blora
Diberitakan sebelumnya, Polres Blora telah menetapkan empat tersangka pengeroyokan yang salah satunya adalah anak Kades Kebonrejo, Candra alias Ucil (31), Bagus (41), Temon, dan Mukenthel (35).
“Empat orang dijadikan tersangka pengeroyokan dengan barang bukti pakaian korban dan batang kayu yang digunakan dalam pengeroyokan,” ujar Kasat Reskrim Polres Blora, AKP Supriyono.
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan yang Melibatkan Oknum Anak Kades di Blora
Kendati empat tersangka telah ditetapkan, Polres Blora masih melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya yang diduga terlibat dalam pengeroyokan. Data sementara, terduga pelaku ada yang melarikan diri ke Bandung dan Probolinggo.
AKP Supriyono menjelaskan motif pengeroyokan yang mengakibatkan korban bernama Zainul Muttaqin hingga sekarat itu karena kesalahpahaman yang terjadi di sebuah tempat kafe karaoke Juadek di Kecamatan Banjarejo antara anak kades dan sekelompok pemuda.
“Terjadi kesalahpahaman di Kafe Juadek. Salah satu pelaku menghubungi teman-temannya melalui telepon. Teman-temannya yang datang itu mencari orang yang dimaksud tapi tidak ada karena sudah pulang,” terangnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)