BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Blora tengah mengerjakan proyek pembangunan Embung Nglebok. Ini merupakan respons pemerintah dalam menangani persoalan banjir di Kecamatan Cepu.
Pembangunan Embung Nglebok diharapkan bisa menjadi tempat penampungan air saat musim hujan sehingga bisa meminimalkan risiko banjir.
Pantauan di lapangan pada Kamis, 7 September 2023, ada tiga alat berat dikerahkan untuk menggali dan mengeruk tanah. Para pekerja juga terlihat mengukur bagian pinggir-pinggir sembari memberikan tali.
Dari papan informasi yang dipasang, Embung Nglebok dibangun menggunakan dana dari APBD Kabupaten Blora tahun anggaran 2023 dengan nilai senilai Rp 3,6 miliar di lahan seluas 2 hektare. Rinciannya 1 hektare untuk luasan embung dan 1 hektare untuk bangunan di sekitar embung. Rencananya embung itu dibangun dengan kedalaman 3 meter.
Proyek tersebut dikerjakan CV Janur Kuning dengan waktu pelaksanaan 143 hari dan telah dimulai sejak 21 Juli 2023 sampai dengan 10 Desember 2023. Sementara masa pemeliharaan 360 hari.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora, Surat, mengungkapkan bahwa usai tanda tangan kontrak berapa waktu lalu proyek Embung Nglebok mulai dikerjakan oleh pemenang tender.
“Pengerjaannya mulai dikebut agar cepat selesai. Terlebih saat ini masih musim kemarau,’’ jelas Surat, pada Kamis, 7 September 2023.
Surat menyampaikan dengan dipasangnya papan informasi tersebut, masyarakaat diharapkan bisa turut mengawasi pembangunan Embung Nglebok.
Dia menambahkan, embung Nglebok diproyeksikan untuk program penanganan banjir di Kecamatan Cepu. Hal itu penting lantaran penyebab banjir di Cepu, di antaranya karena tidak ada penampungan di wilayah dataran tinggi.
“Dengan adanya embung, air hujan nanti bisa ditampung dan bisa dimanfaatkan masyarakat,’’ terangnya.
Sementara itu, Suparno, warga Nglebok mengatakan, adanya embung di wilayahnya diharapkan menjadi solusi banjir yang sering melanda wilayahnya.
“Semoga saat musim hujan nanti, tidak ada lagi banjir di kawasan sini, biar bisa lebih tenang,” ucap, lelaki paruh baya yang akrab disapa Mbah No. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)