Intervensi Turunkan Angka Stunting di Blora, Pemkab Gencarkan PMT

BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten Blora berkomitmen menurunkan angka stunting. Salah satunya dengan menggencarkan pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan pangan lokal.

Berdasarkan Elektronik Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM), angka stunting di Blora mengalami penurunan. Angka stunting yang berada di angka 14,96 % pada 2022 turun menjadi 9,23 % pada 2021. Lalu pada 2022, angka stunting juga turun lagi di angka 7,70 %. Sedangkan, data terakhir yang dihimpun pada 2023 sudah berada di 6,8 %.

Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati mengatakan bahwa meskipun kasus stunting turun dari waktu ke waktu namun Pemkab Blora tidak boleh lengah. Pihaknya mengaku akan memperluas sasaran keluarga berisiko stunting.

Penurunan angka stunting di Blora tak lepas dari upaya-upaya yang telah dilakukan berbagai pihak, salah satunya dengan PMT berbahan lokal kepada ibu dan anak.

“PMT berbahan lokal itu diberikan kepada ibu hamil yang kurang energi dan kalori, dan balita yang pra stunting dan stunting. Pemberiannya 90 hari. Semua bahan dan pengolahan oleh kader. Disajikan bersama, dimakan bareng-bareng siang hari. Sehingga sasaran baik bayi maupun ibu hamil dapat terpenuhi,” ujarnya, pada Senin, 7 Agustus 2023.

Wabup Blora yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) menambahkan, PMT berbahan lokal merupakan salah satu langkah intervesi untuk menurunkan angka dan akan terus melanjutkan program tersebut dengan anggaran yang diambilkan dari dana desa. 

“Intervensi spesifik itu memang kita memberikan makanan tambahan selama 90 hari ke balita kita, ke baduta, ke bumil yang KEK (kekurangan energi kronis) itu juga kita dibantu untuk kita berikan makanan tambahan PMT,” ungkapnya.

Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti polwan untuk memberikan PMT kepada ibu hami berisio stunting.

Dirinya dan Pemkab Blora berkomitmen akan terus mendampingi keluarga yang berisiko stunting agar mengurangi angka stunting sekaligus mencegah tambahan stunting di Kota Barongan. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)