BLORA, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora mendapatkan kucuran anggaran dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp9 miliar untuk pembangunan irigasi.
Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Blora, Surat, mengatakan bahwa pembangunan jaringan irigasi bagi petani terus diupayakan. Selain dari anggaran daerah, juga dapat bantuan tahun ini dari pemerintah pusat senilai Rp9 miliar.
“Masih banyak yang butuh pembangunan irigasi. Alhamdulillah tahun ini dapat DAK dari pusat,” kata Surat di Blora pada Minggu, 7 Januari 2024.
Surat menjelaskan, jumlah DAK tersebut akan digunakan untuk pembangunan irigasi di tujuh titik yang saat ini proses lelang secara elektronik. Diperkirakan akhir Januari rampung, kemudian penandatanganan kontrak dengan rekanan yang memang lelang. Sedangkan rehabilitasi saluran irigasi dari APBD hanya di dua titik.
“Tahun ini yang dari APBD masih tetap dianggarkan. Ada dua titik rehabilitasi irigasi. Kami juga siapkan untuk operasional dan lainnya,” jelasnya.
Pihaknya mengaku, kebutuhan jaringan irigasi terus disinergikan dengan berbagai pihak. Tahun lalu sebanyak 97 desa dan kelurahan mendapat Program Percepatan Peningkatan Penggunaan Air Irigasi (P3-TGAI).
“Anggaran program itu bersumber dari APBN melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo dan BBWS Pemali Juana. Kami tahun ini juga berencana melakukan koordinasi dan sosialisasi lagi kepada P3 yang ada di daerah,” tuturnya.
Ia menambahkan, total anggaran P3-TGAI Kabupaten Blora anggaran 2023 kurang lebih Rp 18,9 miliar dari dana APBN. Alokasi anggaran difokuskan untuk pembangunan, peningkatan, dan rehabilitasi jaringan irigasi desa yang pelaksanaannya dengan tipe swakelola padat karya.
“Dilakukan oleh masyarakat setempat. Itulah mengapa dinamakan pembangunan irigasi desa,” ucapnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)