BLORA, Lingkarjateng.id – Atap gedung laboratorium komputer milik SMP Negeri 2 Kedungtuban Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, yang runtuh pada pertengahan September 2023 hingga memasuki bulan November belum ada penanganan.
Kepala SMPN 2 Kedungtuban, Kusmini, menceritakan mulanya dirinya hendak mendokumentasikan gedung laboratorium komputer yang dirasa mulai rusak untuk dilaporkan ke dinas terkait.
“Saya foto untuk saya laporkan ke dinas, supaya ada penanganan. Setelah itu saya pulang ke Cepu,” ujar Kusmini saat dikonfirmasi pada Senin, 6 November 2023.
Sesampainya dirumah, lanjut Kusmini, ia mendapatkan kabar bahwa gedung laboratorium komputer yang baru saja ia foto roboh.
“Hanya berselang satu jam, atap dan genting roboh dan hancur menimpa meja kursi,” bebernya.
Ia mengatakan tidak ada korban jiwa dari peristiwa tersebut. Selain itu perangkat komputer sudah dipindahkan sebelumnya.
“Padahal awalnya laboratorium itu akan digunakan untuk kegiatan ANBK siswa,” terangnya.
Alhasil, untuk kegiatan Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2023 yang akan diikuti 50 siswa itu akhirnya dipindahkan ke laboratorium IPA.
Dia mengaku sudah melaporkan kondisi atap Gedung yang runtuh dan berharap bisa segera ada perbaikan.
“Kami sudah laporkan, dan kami berharap dana bantuan rehabilitasi untuk gedung kami ini, karena sangat beresiko tinggi terhadap keselamatan siswa kami,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Sandi Tresna Hadi, menyampaikan bahwa jika gedung laboratorium komputer tersebut sudah masuk rencana perbaikan.
“Bulan ini akan kita mulai perbaikannya, senilai Rp 186 juta yang bersumber dari APBD-P,” ucap Sandi. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)