Baznas Turut Atasi Kemiskinan di Blora Lewat Program RTLH dan Jambanisasi

Wakil Ketua 1 Baznas Kabupaten Blora, Widodo. (Baznas Blora/Lingkarjateng.id)

BLORA, Lingkarjateng.id – Angka kemiskinan di Kabupaten Blora masih tinggi. Tercatat per tahun 2023 masih ada 11,49 persen warga miskin, sedangkan pada 2022 berada pada persentase 11,53. Dari data tersebut, penurunan angka kemiskinan di Blora belum maksimal.

Sementara pada 2024 Pemerintah Kabupaten Blora melalui RPJMD menargetkan angka kemiskinan di Blora turun jadi 10,84 persen. Untuk merealisasikan itu beberapa program andalan pemerintah Kabupaten Blora digencarkan, di antaranya yakni pembangunan rumah tak layak huni (RTLH) dan jambanisasi. 

Dalam melancarkan program tersebut, Baznas Kabupaten Blora ikut berpartisipasi menangani kemiskinan ekstrem di Blora melalui program RTLH dan jambanisasi.

Wakil ketua 1 bidang pengumpulan Baznas Blora, Widodo, menyebutkan dalam kaitannya kemiskinan ektrem Baznas kerja sama dengan instansi terkait untuk penentuan data dan upaya intervensi. Yakni dengan Dinrumkimhub dan PUPR. 

“Untuk 2023 ada 60 yang kami lakukan bedah rumah,” jelasnya, Senin, 20 Mei 2024.

Widodo mengatakan anggaran untuk satu rumah dalam program RTLH adalah Rp15juta. Namun dalam pelaksanaannya bermacam-macam, tergantung kondisi rumah.

“Di 2024 jumlahnya baru dibicarakan pemkab. Yang jelas sudah ada kesepakatan pembangunan keberlanjutan. Masih direkapitulasi berapa nanti jumlahnya,” paparnya. 

Pihaknya menyampaikan bahwa Pemkab Blora bersama pemangku kepentingan juga akan menggencarkan program jambanisasi untuk menuntaskan kemiskinan.

“Sempat dibahas soal jambanisasi. Nanti direncanakan Baznas yang garap program itu. Jumlahnya berapa belum tahu,” imbuhnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkar.news)