Baru Selesai Dibangun Sudah Rusak, Proyek Embung Nglebok Blora Diduga Dikerjakan Asal-asalan

BLORA, Lingkarjateng.id – Pembangunan embung dan penampungan air di kawasan Nglebok, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, yang telah selesai pada Desember 2023 lalu, diduga pengerjaannya telah menyalahi spesifikasi yang ada.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Masyarakat Pemantau Keuangan Negara (MPKN) Kabupaten Blora, Sukisman. Ia menduga proyek tersebut dikerjakan asal-asalan tanpa memperhatikan kualitasnya, sehingga bangunan tersebut kini tampak amblas atau longsor di beberapa titik.

“Sudah banyak terjadi longsor, baik tanah maupun batunya. Padahal proyek baru beberapa bulan lalu selesai dibangun,” ujarnya pada Senin, 15 Juli 2024.

Proyek senilai Rp 3,6 miliar tersebut menurut Sukisman mestinya bisa memberikan manfaat bagi masyarakat di sekitar embung. Namun, dengan pembangunan yang diduga berkualitas buruk justru bisa membahayakan warga.

“Tujuan pemerintah membuat embung saya yakin baik, tetapi dengan kualitas yang tidak sesuai justru akan menjadi ancaman,” tandasnya.

Selain itu, uang rakyat yang digunakan juga akan mubazir dengan kondisi bangunan yang sudah mulai rusak. 

“Yang bicara itu orang teknis lho, yang tahu betul soal bangunan. Jadi kami tidak asal-asalan menduga,” tegasnya.

Ia meminta agar bangunan tersebut segera mendapatkan penanganan, sehingga disaat musim hujan kelak tidak akan membawa musibah.

“Kami kritis untuk membangun, jadi mohon agar segera ditangani,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, Samgautama melalui Kepala Bidang Sumber Daya Air (SDA) Surat ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengatakan pihaknya berterima kasih kepada pihak MPKN yang telah mengkritisi kondisi bendungan Nglebok.

“Terima Kasih masukannya, ini akan kami jadi bahan untuk perbaikan,” ucapnya.

Surat menjelaskan jika sebenarnya saat ini bangunan embung tersebut masih dalam masa pemeliharaan.

“Waktu serah terima dari pelaksana ke kami waktu itu, semua sudah sesuai dengan spesifikasi. Namun, berjalannya waktu kan biasa terjadi hal seperti itu. Sehingga kami rasa itu hal yang wajar, dan akan segera ditangani,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)