BLORA, Lingkarjateng.id – Jalur alternatif Cepu-Randublatung Kabupaten Blora mengalami kerusakan di beberapa titik. Sertidaknya ada tiga titik jalan yang saat ini rusak, yakni jalan turut Dukuh Betekan, Desa Ngraho, Kecamatan Kedungtuban yang rusak sekira 2 kilometer, jalan di Dukuh Petak, Desa Sogo, Kecamatan Kedungtuban sekitar 1 kilometer dan Desa Kediren, Kecamatan Randublatung.
Ketiga titik jalan yang merupakan milik jalan provinsi itu saat ini masih berupa jalan aspal. Meski sebagian besar jalan sudah dicor, namun ketiga titik itu saat ini rusak.
Salah satu warga Sogo, Kiki, mengatakan bahwa jalan rusak di desanya itu sudah terjadi sejak lama. Selain itu banyaknya jalan berlubang dinilai membahayakan pengguna jalan.
“Kalau sekarang sudah ditambal, dulu banyak yang jatuh,” ujarnya, pada Senin, 4 September 2023.
Senada, Febri yang merupakan warga Randublatung menyampaikan bahwa jalan yang tepat berada di depan rumahnya itu sudah lebih dari lima tahun rusak.
“Belum ada lanjutan jalan beton seperti yang ada sebalah barat Pasar Wulung,” ucapnya.
Febri berharap pemerintah segera melanjutkan pembetonan hingga Cepu. Selain biar lebih bagus, menurutnya, pengecoran akan mengurangi volume debu.
“Debunya kalau musim kemarau sangat banyak, sampai saya tidak pernah buka pintu,” tambahnya.
Terpisah, Sub Koordinator wilayah 2 Balai Pelaksana Tehnis Bina Marga Provinsi Jawa Tengah wilayah Purwodadi, Umar, menyampaikan bahwa rencana perbaikan jalan di tiga titik jalan rusak tersebut masih tahap pemetaan.
“Saat ini baru kita tambal dengan metode CAP atau campuran aspal panas,” ungkapnya.
Dirinya mengaku belum mendapatkan informasi terkait anggaran dari Kementerian Pekerjaan Umum untuk perbaikan jalan tersebut. Oleh karena itu untuk saat ini hanya bisa dilakukan pemeliharaan ringan.
“Sementara kita lakukan pemeliharaan ringan,” pungkasnya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)