BLORA, Lingkarjateng.id – Kabar terbaru akibat letusan lumpur panas Oro-Oro Kesongo Blora tercatat ada dua korban pada Rabu, 12 April 2023. Kedua korban yakni Suwadi (60) dan Warino (22) warga Dukuh Pekuwon Lor RT 1 RW 6 Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora.
Kepala Desa (Kades) Gabusan, Parsidi, mengkonfirmasi bahwa warganya bernama Warino meninggal dunia diduga karena terpapar gas beracun Oro-Oro Kesongo. Sedangkan Suwadi masih dalam perawatan medis.
“Sebelumnya Warino dan Suwadi berangkat bersamaan hendak angon (menggembala) sapi,” ujarnya.
Parsidi menerangkan tak berselang lama saat pergi menggembala sapi ada kabar warga Dukuh Pekuwon Lor atas nama Warino meninggal. Sementara Suwadi dikabarkan mengalami sesak napas dan langsung dibawa ke Rumah Sakit Habibullah, Kabupaten Grobogan.
“Suwadi mengalami sesak napas hingga pagi ini mulai sadarkan diri,” imbuhnya.
Seorang Warga Tewas Diduga Keracunan Gas Belerang Oro-Oro Kesongo Blora
Ia mengaku, pada Selasa, 11 April 2023 sore saat letusan Oro-Oro Kesongo terjadi sudah mewanti-wanti warganya untuk tidak beraktivitas di lokasi tersebut. Ia meminta warga untuk waspada dan tidak mendekat ke arah sumber lumpur panas itu, sebab sangat membahayakan jika sampai terkena dampaknya.
RUMAH DUKA: Jenazah korban yang diduga keracunan gas Oro-Oro Kesongo, Blora saat akan dimakamkan pada Rabu, 12 April 2023. (Istimewa/Lingkarjateng.id)
Sementara pada Rabu, 12 April 2023 Oro-Oro Kesongo kembali menyemburkan lumpur panas hingga dua kali menjelang sahur atau dini hari tadi.
“Saya berpesan untuk warga di sekitar lokasi Oro-Oro Kesongo mohon berdoa kepada Allah SWT semoga diberikan keselamatan diri masing masing,” pintanya.
Terpisah, Kepala Polsek Jati, Iptu Subardi juga membenarkan bahwa salah satu warga Dukuh Mekuwon Lor bernama Warino meninggal diduga keracunan gas Oro-Oro Kesongo.
“Diduga menghirup asap beracun, menunggu hasil pemeriksaan tim medis dulu,” ujarnya.
Kronologis kejadian bermula saat Warino sedang berada di kandang sapi yang berada di sebelah timur lapangan Oro-Oro Kesongo. Sekitar jam 05.00 WIB, ia merasa sesak napas karena diduga mengirup gas beracun. Ia berusaha menuju dataran rendah untuk meminta pertolongan karena merasa sudah tidak kuat.
“Suwadi yang merupakan paman korban sempat mendengar suara korban yang meminta tolong. Saat sudah di lokasi korban dalam keadaan meninggal dengan posisi kepala berada di genangan air,” terangnya.
Suwadi yang hendak menolong keponakannya, tak berselang lama juga mengeluhkan pusing dan badan lemas saat di lokasi. Ia kemudian ditolong warga bernama Sudarman.
“Selanjutnya korban dibawa ke Rumah Sakit Habibullah, Grobogan,” imbuhnya.
Iptu Subardi menyampaikan bahwa saat ini masih melakukan tindak lanjut terkait kejadian letusan lumpur panas Oro-Oro Kesongo. (Lingkar Network | Lingkarjateng.id)