PKK Jateng Edukasi Pencegahan Bencana Lewat “PKK Sigab”

PKK Jateng Edukasi Pencegahan Bencana Lewat PKK Sigab

Semarang (KABARDARING) – Tim Penggerak Pembinaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Jawa Tengah mencanangkan program PKK Siaga dan Tanggap Bencana (Sigab) sebagai upaya edukasi dan mitigasi terhadap terjadinya bencana alam.

“Jadi, kami memberikan edukasi bagaimana masyarakat bisa melakukan mitigasi (bencana) dan bagaimana menanganinya,” kata Ketua TP PKK Jateng Nawal Arafah Yasin, saat pencanangan program PKK Sigab di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Selasa.

Menurut Nawal Arafah Yasin, PKK Sigab merupakan program unggulan dari TP PKK untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam pencegahan atau penanganan ketika terjadi bencana.

Ia menambahkan Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Demak, sengaja dipilih sebagai lokasi pencanangan PKK Sigab karena daerah tersebut sangat potensial terkait bencana rob.

“Masyarakat setempat setiap tahun harus dihadapkan dengan kondisi tersebut,” jelasnya.

Sebagai rangkaian kegiatan, dilakukan pula penanaman pohon dan peresmian sarana olahraga masyarakat, khitan massal, layanan dokter spesialis keliling (Speling) dan cek kesehatan gratis (CKG), gerakan pangan murah, serta penyerahan bantuan sosial kepada masyarakat setempat.

“Kami juga membawa beberapa bantuan di antaranya 100 bibit pohon cemara laut, 1.000 bibit mangrove, 10.000 benih ikan. Ada juga pelayanan kartu identitas anak (KIA) yang mencapai 750 anak. Jadi kita berkolaborasi dengan OPD terkait untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengapresiasi langkah Tim Penggerak (TP) PKK Jateng yang telah mencanangkan program PKK Sigab di Desa Banjarsari, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Program tersebut dinilai merupakan langkah nyata untuk memberikan edukasi kepada masyarakat terkait mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.

“Saya merasa bangga bahwa program-program yang digagas oleh Ketua Tim Penggerak (TP) PKK. Hari ini programnya tumplek blek di sini semua,” ujarnya.

Menurut Gubernur Luthfi, wilayah Jateng adalah “minimarketnya” bencana alam karena hampir semua jenis bencana alam ada, mulai dari banjir, rob, tanah longsor, angin ribut, gunung meletus, dan lainnya.

Seluruh bencana yang terjadi tersebut sudah dilakukan mitigasi oleh pemerintah dan pemangku kepentingan terkait, namun masyarakat juga harus bisa dan tahu terkait mitigasi bencana, termasuk bagaimana cara penanganan saat terjadi bencana.

“Mitigasi ini adalah pencegahan, tentunya melalui program-program. Misalnya penanaman mangrove, cemara, dan sebagainya. Pencegahan ini bukan untuk kita tapi untuk anak-cucu,” pungkasnya.

Turut hadir pada kesempatan itu, Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen, Bupati Demak Eisti’anah, dan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

COPYRIGHT © KABARDARING 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita KABARDARING.