KUDUS, Lingkar.news – Sebanyak 2.917 anak di Kabupaten Kudus menerima bantuan pangan untuk penanganan stunting. Dalam upaya mencegah bertambahnya angka stunting pada balita dan anak, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kabupaten Kudus membagikan batuan dari Badan Pangan Nasional berupa bahan makanan tambahan dengan nilai gizi yang telah diperhitungkan.
Pemberian bantuan ini pun tersebar secara merata ke sembilan kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Penyaluran bantuan pangan untuk penanganan stunting ini diberikan mulai dari tanggal 4-6 Mei 2023.
“Kegiatan ini untuk memberikan bantuan sekaligus edukasi pada masyarakat dalam upaya mencegah stunting di Kudus. Meski prosentasenya sudah turun, namun edukasi tetap perlu diberikan pada masyarakat,” kata Bupati Kudus HM Hartopo saat menyerahkan bantuan untuk penanganan stunting di Balai Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, baru-baru ini.
Menurut Bupati Hartopo, bantuan menyasar pada perempuan hamil sampai usia kanak-kanak, paling tidak di atas usia 5 tahun. Sehingga balita dan anak mendapatkan cukup asupan gizi untuk pertumbuhan.
Pemkab Kudus Optimis Raih Predikat Kabupaten Sehat Tahun 2023
“Sasaran kita mulai ibu hamil sampai anak usia di atas 5 tahun. Semoga dengan bantun ini mampu menekan angka stunting di Kudus,” ungkapnya.
Bupati Hartopo berpesan pada seluruh orang tua yang ada di Kabupaten Kudus untuk selalu memperhatikan dan mencukupi asupan gizi yang masuk dalam tubuh putra-putrinya. Semua demi mencegah terjadinya stunting di masa pertumbuhan sang buah hati.
“Perhatikan dan cukupi asupan gizi anak. Berapapun bantuan pemerintah, jika tidak dimanfaatkan dengan baik maka tidak dapat merubah keadaan,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinsos P3AP2KB Kabupaten Kudus, Agung Karyanto menyampaikan, sebanyak 2.917 masyarakat se-Kabupaten Kudus menerima bantuan dari Badan Pangan Nasional untuk mendukung upaya pencegahan stunting di Kudus. Bantuan tersebut akan diberikan sebulan sekali selama kurun waktu tiga bulan.
Penerima bantuan ini yakni keluarga yang terdata melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Bantuan diberikan kepada balita berusia sekira lima tahu dan terdeteksi stunting oleh tim pendampingan keluarga.
“Bantuan pangan ini diberikan secara bertahap. Isi paket bantuan ini yaitu telur 10 biji dan karkas daging ayam 1 kilogram,” sebutnya.
Salah satu penerima bantuan yakni Andika (4) yang berasal dari Desa Prambatan, Kecamatan Kaliwungu. Dirinya menerima bantuan dengan ditemani sang kakek, Sulistyono (65) di Balai Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu, baru-baru ini.
Sulistyono mengatakan, bantuan pangan ini sangat membantu untuk pertumbuhan cucunya yang masih balita. Ia mengaku akan menggunakan bantuan ini untuk memenuhi asupan gizi cucunya supaya tidak mengalami stunting.
“Baru dua kali ini dapat bantuan untuk mencegah stunting, sangat membantu sekali,” ujarnya.
Kemudian, penerima bantuan lainnya yakni Adibah yang baru berusia 2 tahun 4 bulan. Bantuan pangan tersebut diterima oleh sang ibu, yakni Khoriah warga Desa Garung Lor, Kecamatan Kaliwungu.
“Senang dan bahagia sekali dapat bantuan ini. Karena asupan anak sangat penting, mulai hamil harus diperhatikan asupan gizinya,” katanya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)