BLORA, Lingkarjateng.id – Kepala Satuan Reskrim Polres Blora, AKP Supriyono, melalui Kepala Unit 1 Pidum Polres Blora, Ipda Junaidi mengkonfirmasi soal dugaan pengeroyokan terhadap pemuda di Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora.
Ia mengatakan bahwa laporan terkait kasus pengeroyokan yang dialami oleh pemuda berinisial Z baru masuk ke Polres Blora pada Selasa, 25 April 2023 malam.
“Laporannya baru masuk kemarin malam,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rabu, 26 April 2023.
Polres Blora masih mengumpulkan bukti-bukti dan telah memeriksa para saksi untuk mendapatkan keterangan terkait kronologis dan juga motif pengeroyokan yang terjadi pada Jumat, 21 April 2023 dini hari.
“Siang tadi kita baru saja melakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Tunggu perkembangan berikutnya,” imbuhnya.
Saat ditanya terkait identitas korban dan pelaku yang diduga anak salah satu kepala desa di Blora, pihaknya masih belum bisa memberikan keterangan pasti karena masih dalam penyelidikan.
“Nanti ada waktunya untuk pers rilis dari Pak Kapolres. Karena ini masih penyelidikan, jadi kita nggak bisa vulgar dulu. Ada hal tertentu yang belum bisa kita publikasikan,” sambungnya.
View this post on Instagram A post shared by Lingkar.news (@lingkarjateng.id)
Sementara itu menurut informasi yang dihimpun, aksi pengeroyokan sejumlah pemuda di Dukuh Nglempung, Desa Kebonrejo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora terhadap pemuda berinisial Z mengakibatkan korban terbaring koma.
Menurut saksi berinisial Y mengatakan bahwa pengeroyokan tersebut diduga akibat kesalahpahaman di sebuah kafe karaoke di wilayah Banjarejo.
Kejadian bermula ketika Z hendak melerai perkelahian antara pemuda Desa Gesik dengan seorang pemuda berinisial C anak oknum kepala desa (Kades), pada Jumat, 21 April 2023 dini hari.
Tak lama setelahnya, datang sekelompok pemuda yang diketahui ditelepon oleh C, yang mengaku tengah dikeroyok di TKP.
Melihat sekelompok pemuda datang, segera saja pemuda dari Gesik tersebut melarikan diri meninggalkan C dan Z di TKP.
Nahas, sekelompok pemuda tadi justru menghajar Z, yang sedang bersama dengan C, hingga tidak sadarkan diri.
“Untuk korban yang bernama Z hanya ingin melerai saja, namun pemuda yang didatangkan anak oknum kades itu, sangatlah membabi buta,” jelasnya, pada Selasa, 25 April 2023.
Y mengatakan, C yang menyaksikan kejadian tersebut sama sekali tidak melerai dan justru membiarkan Z dikeroyok oleh gerombolan yang diduga teman-teman C.
Korban (Z) dengan kondisi sudah tidak sadar, digeletakkan di bangunan kosong dan baru diketahui warga sekitar jam 10.00 WIB keesokan harinya atau pada Sabtu, 22 April 2023.
“Heran saya, antara korban (Z) dan anak oknum Kades (C) itu juga teman akrab,” ucapnya.
Hingga hari ini, Rabu, 26 April 2023, korban masih berada di Rumah Sakit di Semarang dalam keadaan koma atau tak sadarkan diri.
Peristiwa ini telah dilaporkan keluarga ke pihak berwajib agar dapat diusut perkaranya.
“Walaupun saya mendengar pelaku sudah tidak ada di rumahnya masing-masing, namun Pak Polisi akan secepatnya menemukan semua pelaku. Itu juga termasuk anak oknum Kades, agar bisa diproses sesuai hukum yang berlaku,” ujar S, salah satu keluarga korban. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)