KUDUS, Lingkarjateng.id – Kerusakan fasilitas lampu penerangan yang ada di Sport Center Balai Jagong, Kecamatan Wergu Wetan, Kabupaten Kudus hingga saat ini masih belum tertangani. Memprihatinkannya, hingga Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah nanti, kondisi gelap gulita diprediksi masih akan menyelimuti Taman Balai Jagong.
Pemerhati Lingkungan yang juga akademisi di Kabupaten Kudus, Hendi Hendro, menyoroti lampu yang ada di Taman Balai Jagong tersebut.
“Sampai saat ini, Balai Jagong selalu gelap gulita saat malam hari tiba. Sumber pencahayaan, hanya dari tenda-tenda pedagang kaki lima yang memadati kawasan tersebut. Apalagi besok akan ada tamu-tamu, saudara kita yang datang mudik pasti ingin menikmati Kota Kudus dengan indah dan nyaman,” ungkap Hendi saat dihubungi pada Minggu, 16 April 2023.
Langgar Kesepakatan, PKL Balai Jagong Kudus Bakal Disanksi
Hendi menyampaikan, seharusnya kondisi tersebut lebih diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus.
“Ironisnya, taman kota yang digadang-gadang sebagai taman unggulan di Kabupaten Kudus ini sudah lama mati dan bahkan digunakan untuk hal negatif seperti tempat minum miras (minuman keras) maupun tempat muda-mudi yang berbuat mesum,” bebernya.
Dirinya berharap, fasilitas publik ini segera dibenahi agar masyarakat atau pengunjung dapat kembali menikmati keindahan taman, merasa nyaman dan aman di malam hari.
“Kalau lampunya terang ‘kan lebih nyaman. Di sini ‘kan siang dan malam selalu ada orang. Harapannya, OPD terkait segera melakukan perbaikan terhadap lampu penerangan yang ada ini,” tuturnya.
Libur Lebaran, Tiket Wisata Kudus Alami Kenaikan
Sementara itu, Bupati Kudus, M. Hartopo, saat ditanya mengenai lampu penerangan di Balai Jagong mengatakan bahwa obyek wisata keluarga dan tempat sarana olahraga ini belum bisa menjadi rekomendasi pemudik saat berlibur di malam hari.
“Kami masih menunggu karena lampu itu dari solar cell yang belum terdapat solusi pasti terkait penanganan rusaknya ratusan lampu tersebut. Tapi ini sebetulnya sudah menjadi perhatian bagi Pemerintah Kabupaten Kudus untuk segera menangani,” ujarnya.
Lampu solar cell merupakan lampu jalan tenaga surya yang dapat menyala dan memancarkan cahaya penerangan dengan cara memanfaatkan energi cahaya matahari yang dikonversi menjadi energi listrik. Namun sayangnya, saat ini lampu yang ada sudah lama mati.
Bupati Hartopo menegaskan, permasalahan gelapnya kawasan Balai Jagong tersebut karena rusaknya aki atau baterai dari lampu-lampu di sana. Sementara, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Kudus tidak menganggarkan pemeliharaannya.
“Makanya kemarin saya sempat marah, kenapa punya lampu itu tapi tidak ambil dana pemeliharaan dan malah dibiarkan mati begitu saja,” tegasnya.
Pihaknya menyebut akan segera mencari solusi baik melalui Dinas Perhubungan dengan memasang lampu darurat agar tidak gelap dan bisa dinikmati oleh masyarakat dengan tenang dan nyaman. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)