PATI, Lingkar.news – Penyelidikan kasus terduga komplotan maling mobil di Sukolilo, Kabupaten Pati yang babak belur dihajar massa menemui titik terang.
Kasat Reskrim Polresta Pati, Kompol M Alfan Armin, menjelaskan bahwa empat orang yang diduga maling mobil di Desa Sumbersoko, Kecamatan Sukolilo itu rupanya adalah pemilik rental yang hendak mengambil mobilnya.
Keempat korban yang menjadi sasaran massa tersebut masing-masing adalah BH (52) warga Kelurahan Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Kemudian SH (28) warga Koja Jakarta Barat, KB (54) warga Kedungbanteng Kabupaten Tegal, dan ES (37) warga Pulogadung Jakarta Timur.
Korban asal Jakarta itu dikira warga sebagai komplotan maling yang hendak membawa kabur mobil yang terparkir di halaman rumah warga beranama Aris alias AG.
Nahas, akibat main hakim sendiri itu salah satu korban yakni BH yang merupakan pemilik mobil dinyatakan meninggal dunia. Sementara, ketiga korban lainnya mengalami luka-luka dan menjalani perawatan medis.
“Pukul 18.30, salah satu korban yakni BH dinyatakan meninggal dunia di RSUD Kayen. Sementara tiga korban lainnya dirujuk ke RSUD RAA Soewondo Pati,” jelas Kompol Alfan dalam konferensi pers pada Jumat, 7 Juni 2024.
Berdasarkan keterangan korban yang sempat diinterogasi, para korban berangkat dari Jakarta menuju ke Pati. Mereka diajak BH untuk mengambil mobil rentalan miliknya.
BH bersama ketiga rekannya menemukan mobil rental Mobilio yang dicari terparkir di depan rumah warga bernama Aris.
Lihat postingan ini di Instagram
Nahas, saat mereka mengambil mobil terdapat warga yang salah sangka. Kemudian diteriaki maling, sehingga para korban dikejar dan dipukuli.
“Berdasarkan petunjuk GPS, mobil milik BH berada di posisi Desa Sumbersoko. Ketika sampai ke lokasi, keempat korban mengambil mobil dengan kunci cadangan,” jelasnya.
Kompol Alfan juga menjelaskan menurut kesaksian Aris alias AG, mobil yang terparkir di rumahnya itu ia pinjam dari seorang teman.
“Kejadian sekira pukul 13.00. Saya saat itu sedang kerja, tidak di rumah. Istri dikabari warga, mobil dibawa kabur sama para pelaku,” kata Aris di kediamannya, Kamis, 6 Juni 2024 malam.
Dia menyebut, siang saat kejadian, mobil yang dia pinjam dari seorang teman itu terparkir di depan rumah. Sementara kuncinya berada di dalam kamar.
“Saat ini mobilnya sudah dibawa pemilik aslinya. Itu bukan mobil saya. Saya cuma pinjam,” ucap dia.
Dengan adanya korban luka dan meninggal ini, pihak kepolisian melakukan penyelidikan dan saat ini telah menahan dua orang yang diduga sebagai provokator pengeroyokan.
Selain timbul korban jiwa dan korban luka-luka, mobil korban juga tak lepas dari amukan warga. Sebuah mobil Daihatsu Sigra milik korban ikut dibakar warga. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkar.news)