JEPARA, Lingkarjateng.id – Terkendalanya anggaran cabang olahraga (cabor) mengakibatkan pembinaan atlet di Kabupaten Jepara mandek. Tidak hanya itu, sejumlah event keolahragaan yang telah direncanakan juga terancam gagal.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Jepara, Syamsul, menyampaikan bahwa memang saat ini ada kendala dalam pencairan anggaran untuk kegiatan cabor. Namun, pihaknya tidak bisa menghindari kendala tersebut karena harus menyesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Selain anggaran untuk cabor, ada anggaran KONI untuk keperluan operasional kantor juga belum cair,” kata Saymsul saat ditemui di kantornya.
Ia menambahkan jika kendala yang saat ini terjadi karena adanya kebutuhan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) yang urgent. Namun, ia tidak menyebut secara rinci kebutuhan seperti apa yang dinilai mendesak oleh Pemkab Jepara tersebut.
Syamsul juga mengungkap bahwa kendala anggaran tidak hanya terjadi kepada KONI. Ada juga instansi lain seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Jepara yang juga merasakan mandeknya anggaran.
Untuk keperluan cabor, Syamsul menyebutkan anggaran tahun kemarin sekitar Rp5 miliar guna pembinaan atlet dan kompetisi internal.
“Kalau itu masing-masing cabor tidak sama, sesuai dengan porsinya masing-masing,” tambahnya.
Lebih lanjut, Syamsul mengatakan saat ini ada beberapa atlet dari 15 cabor di Kabupaten Jepara yang mendapatkan undangan untuk mewakili Provinsi Jawa Tengah dalam Pekan Olahraga Nasioanl (PON) yang akan dilaksanakan di Sumatera Utara (Sumut) nantinya.
Untuk itu, ia berharap agar persoalan anggaran cabor yang sedang terjadi tidak mempengaruhi konsentrasi atlet dalam persiapan event tingkat nasional tersebut.
“Semoga kendala yang terjadi saat ini, tidak mengganggu konsentrasi atlet dalam persiapan PON Sumut tersebut,” ungkapnya. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)