PATI, Lingkarjateng.id – Tumpukan sampah di pinggir Jalan Raya Jakenan-Winong dikeluhkan pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Selain membuat kumuh, tumpukan sampah juga menimbulkan bau tak sedap.
Berbagai jenis sampah yang dimasukkan dalam kantong plastik berserakan di pinggir jalan, mulai dari sampah plastik, botol bekas, hingga sisa-sisa makanan.
Salah satu pengendara motor yang melintasi jalan tersebut, Febri Eko Wicaksono (32), mengeluhkan bau tidak sedap yang sangat menyengat hingga membuat para pengguna jalan menutup hidung. Selain menimbulkan bau tidak sedap, sampah yang dibuang sembarangan juga mengganggu arus lalu lintas.
“Baunya sangat menyengat. Itu kebanyakan sampah sisa makanan yang dibuang para pedagang,” ujarnya pada Minggu, 2 Juni 2024.
Menurut warga yang rumahnya tidak jauh dari lokasi tumpukan sampah, Sukartini (31), mengatakan sampah mulai menumpuk di pinggir Jalan Raya Jakenan-winong hampir dua bulan ini. Ia sempat melihat beberapa pedagang makanan membuang sampah di waktu pagi dini hari.
“Sempat lihat ada pedagang makanan yang membuang sampah di situ. Kayaknya pas fajar sebelum subuh. Sejak selesai lebaran kemarin,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pati, Tulus Budiharjo, bakal berkoordinasi dengan pemerintah desa (pemdes) setempat untuk membersihkan tumpukan sampah di pinggir jalan tepatnya di Desa Serutsadang, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.
Menurutnya, tumpukan sampah timbul akibat minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.
“Kita akan komunikasi dengan pemerintah desa setempat. Iya, memang seperti itu kesadaran kita belum sampai untuk bertanggung jawab terhadap sampah yang ditimbulkan sendiri,” ujar Tulus saat dihubungi via telepon.
Tulus menyebut, tumpukan sampah di pinggir jalan juga terdapat di lokasi lain yang serupa, tidak hanya di Jalan Raya Jakenan-Winong saja.
Oleh karena itu, pihaknya sampai saat ini terus mengedukasi masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan.
“Tapi kan kita dari lingkungan hidup tidak henti-hentinya untuk mengatasi. Soalnya kita juga masih banyak keterbatasan untuk penyediaan sarana. Kita perhatikan dan eksekusi di lapangan,” ucapnya.
Ia berharap, masyarakat juga ikut mengawasi lingkungan sekitarnya agar tak ada orang yang tidak bertanggung jawab membuang sampah sembarangan.
“Pengawasan utamanya dari masyarakat sekitar kita mohon untuk bisa membantu, karena kita juga banyak keterbatasan untuk sampai ke desa-desa,” tandasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)