KUDUS, Lingkarjateng.id – Sedikitnya 2.029 korban banjir dari Kabupaten Demak masih bertahan mengungsi di posko pengungsian di Kabupaten Kudus hingga Rabu, 20 Maret 2024.
Dari beberapa posko pengungsian, jumlah warga Demak yang mengungsi paling banyak ada di Gedung Jam’iyyatul Hujjaj Kudus.
Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus Ahmad Munaji menyampaikan, korban banjir dari Kabupaten Demak mengungsi di beberapa posko pengungsian yang ada di sejumlah wilayah.
“Total ada 8 titik posko pengungsian yang ditempati korban banjir dari Kabupaten Demak,” kata Ahmad Munaji.
Ia menjelaskan, korban banjir dari Kabupaten Demak ini berasal dari Kecamatan Karanganyar.
Pasalnya, kecamatan tersebut merupakan wilayah terdampak banjir di Kabupaten Demak yang paling dekat dengan Kabupaten Kudus.
Munaji merincikan korban banjir dari Kabupaten Demak yang mengungsi ke Kudus ada 211 jiwa di Gedung DPRD Kabupaten Kudus.
Kemudian, 213 jiwa di Gedung Muslimat NU Loram Kulon.
“Lalu ada sebanyak 398 jiwa mengungsi di Pasar Saerah,” imbuhnya.
Selanjutnya, 42 jiwa mengungsi ke rumah warga di Desa Undaan Lor, 52 jiwa di rumah warga Desa Loram Kulon dan 95 jiwa di rumah warga Desa Loram Wetan.
Adapula yang mengungsi di Gedung Graha Mustika sebanyak 199 jiwa.
“Untuk jumlah pengungsi dari Demak paling banyak dipusatkan di Gedung Jam’iyyatul Hujjaj Kudus sebanyak 777 jiwa,” pungkasnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Lingkarjateng.id)