JEPARA, Lingkarjateng.id – Desa Dorang, Kecamatan Nalumsari, Kabupaten Jepara sudah terendam banjir selama lima hari ini. Puluhan hektare sawah di wilayah tersebut terancam gagal panen. Sedangkan akses jalan yang tergenang air cukup dalam sekitar 30-50 cm.
Kepala Desa Dorang, Arief Soepratiknjo menjelaskan banjir terjadi karena intensitas hujan yang cukup tinggi dalam empat hari terakhir kebelakang. Selain karena faktor hujan, banjir di wilayahnya terjadi karena terkena limpasan air dari Sungai Wulai Drainase (SWD) 1.
“Limpahan air sungai SWD 1 juga menjadi faktor banjir. Air sungai SWD 1 sendiri merupakan limpahan dari air sungai Wulan/Serang,” katanya saat ditemui di rumahnya, Jumat, 15 Maret 2024.
Limpasan air kemudian meluap ke persawahan warga di sepanjang sungai SWD 1 ini. Sekitar 70 hektar sawah terendam banjir dan kemungkinan besar akan mengalami gagal panen.
Ia mengaku sebenarnya memang sudah diadakan penataan sungai Wulan/Serang sejak dua tahun terakhir ini, namun memang belum selesai. Menurutnya, sungai SWD 1 ini dibuat untuk menampung limpahan air dari sungai Wulan/Serang yang sama-sama mengarah ke laut.
“Infrastruktur sepanjang lintasan sungai SWD 1 memang belum tertata, sehingga limpahannya bisa ke pemukiman warga, jalan dan persawahan milik warga,” tambahnya.
Ia berharap ada bantuan dari Pemerintah Kabupaten Jepara berupa benih padi, dan stimulan pengolahan lahan pasca banjir. Karena mayoritas warga petani, dan dipastikan masa tanam kali ini akan gagal panen.
Disamping itu, ia menyebut pembuangan air atau drainase di desa Dorang sudah baik. Mengingat sungai SWD 1 dan SWD 2 penuh, sehingga pembuangan air lanjutan tidak berjalan optimal.
“Semoga ada bantuan berupa pompanisasi, sehingga membantu percepatan surutnya air di pemukiman warga,” harapnya.
Selain itu, dirinya berharap normalisasi sungai Wulan/Serang segera teralisasi. Ia mengaku Desa Dorang sudah menjadi langganan setiap tahunnya sejak tahun 2021. (Lingkar Network | Muhammad Aminudin – Lingkarjateng.id)