BLORA, Lingkarjateng.id – Letusan lumpur gas Oro-Oro Kesongo di Desa Gabusan, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora membuat warga geger. Pasalnya, salah satu warga asal Dukuh Pekuwon Lor desa setempat dikabarkan meninggal diduga keracunan gas pada Rabu, 12 April 2023.
Akan tetapi saat mengkonfirmasi Kepala Seksi Geologi Mineral dan Batubara ESDM Kendeng Selatan, Hadi Susanto, mengaku belum ada rencana untuk mengecek lokasi.
“Baru hari ini dapat informasinya. Belum ada rencana ke sana. Baru matur (lapor) pimpinan. Belum ada disposisi,” imbuhnya.
Parah, Alat Pengukur Gas Beracun Oro-Oro Kesongo Blora Sudah Lama Rusak
Disinggung soal korban jiwa yang diduga meninggal karena keracunan gas, Hadi mengaku sudah memberikan pembinaan kepada warga untuk menjauhi lokasi aktifitas Kesongo.
“Kadang-kadang tidak dihiraukan warga,” tambahnya.
Kedepan pihaknya akan memberikan edukasi baik ke perangkat desa setempat maupun warga yg tinggal di sekitar Kesongo.
2 Warga Jadi Korban Letusan Oro-Oro Kesongo Blora, Ini Kronologisnya
Sementara itu, Kepala Desa Gabusan Parsidi, mengkonfirmasi bahwa warganya bernama Warino meninggal dunia diduga karena terpapar gas beracun Oro-Oro Kesongo. Sedangkan Suwadi masih dalam perawatan medis karena mengalami sesak napas.
“Suwadi mengalami sesak napas hingga pagi ini mulai sadarkan diri,” ujarnya, pada Rabu, 12 April 2023.
Ia mengaku, pada Selasa, 11 April 2023 sore saat letusan Oro-Oro Kesongo terjadi sudah mewanti-wanti warganya untuk tidak beraktivitas di lokasi tersebut. Ia meminta warga untuk waspada dan tidak mendekat ke arah sumber lumpur panas itu, sebab sangat membahayakan jika sampai terkena dampaknya.
Sementara pada Kamis, 12 April 2023 Oro-Oro Kesongo kembali menyemburkan lumpur panas hingga dua kali menjelang sahur atau dini hari tadi.
“Saya berpesan untuk warga di sekitar lokasi Oro-Oro Kesongo mohon berdoa kepada Allah SWT semoga diberikan keselamatan diri masing masing,” pintanya. (Lingkar Network | Subkhan – Lingkarjateng.id)