DEMAK, Lingkar.news – Dinas Pariwisata (Dinparta) Kabupaten Demak berupaya merevitalisasi kawasan segitiga emas wisata budaya Demak yang meliputi Masjid Agung Demak, Makam Sunan Kalijaga, dan lapangan parkir Tembiring Jogo Indah. Upaya revitalisasi tersebut untuk mengembalikan tahta kejayaan sektor wisata di Kota Wali.
Kepala Dinparta Demak, Endah Cahyarini, menyampaikan bahwa kawasan segitiga emas wisata budaya tersebut telah lama menjadi daya tarik bagi jutaan wisatawan dan kini membutuhkan sentuhan baru untuk mengoptimalkan potensi dan mengatasi berbagai tantangan, termasuk kemacetan yang sering terjadi di sekitar Kadilangu.
Endah menjelaskan bahwa Masjid Agung Demak merupakan mahkota wisata Demak sekaligus portofolio episentrum sejarah Islam pada masanya. Sehingga wisatawan yang berkunjung dapat menyaksikan dan merasakan secara langsung nilai-nilai peradaban Islam yang sarat makna.
“Kami bertekad menjaga dan meningkatkan mahkota itu tetap gagah menjadi landmark Kota Demak dengan segala ritus dan aktivitas spiritual sepanjang waktu,” ujar Endah, Selasa, 5 Maret 2024.
Tak jauh dari Masjid Agung Demak, ada makam salah satu sosok penyebar agama Islam yakni Sunan Kalijaga yang disemayakan di Kadilangu. Makam Sunan Kalijaga merupakan destinasi wisata religi yang banyak disambangi masyarakat lokal dan luar daerah untuk ziarah.
“Tempat itu jadi magnet spiritual, laksana Madinah kecil. Jutaan umat berduyun-duyun setiap tahun melakoni ritual ziarah, ” ucapnya.
Jumlah pengunjung makam Sunan Kalijaga pernah berada di peringkat pertama, diikuti Borobudur, dan Kota Lama Semarang. Namun posisi itu sekarang telah bergeser, yakni Kota Lama, Borobudur dan Demak di peringkat ketiga.
Menurut Endah kekuatan wisata Demak adalah Masjid Agung Demak dan Makam Sunan Kalijaga yang dihubungkan oleh lapangan parkir Tembiring Jogo Indah. Namun, kondisi tempat parkir sekarang kurang maksimal sehingga perlu penataan.
“Nah yang bisa dihubungkan sebagai tempat parkir yaitu di Tembiring Jogo Indah. Kami memaksimalkan potensi yang ada, sehingga kita berharap semuanya bisa dioptimalisasi dengan baik. Kalau kita lihat permasalahan yang ada di Kadilangu (parker kendaraan) itu meluber ke jalan sehingga menimbulkan kemacetan,” terangnya.
Tiga lokasi tersebut mejadi fokus Dinparta Demak untuk melakukan revitalisasi penataan wisata budaya yang tidak hanya fokus pada penataan fisik tetapi juga pengembangan masyarakat sekitar.
“Kami mengupayakan bagaimana agar di tiga tempat ini perekonomiannya sama-sama berkembang. Kalau semuanya berkembang dengan baik di segitiga emas ini, insya Allah tingkat perekonomian masyarakat Kabupaten Demak akan semakin meningkat,” bebernya.
Rencananya Dinparta Demak menggandeng Departemen Perencanaan Wilayah dan Kota (DPWK) UNDIP untuk membuat master plan penataan segitiga emas untuk rencana pembangunan pariwisata di Kabupaten Demak dalam 20 tahun kedepan.
Dengan upaya tersebut diharapkan dapat mengembalikan kejayaan Demak sebagai destinasi wisata religi terdepan di Indonesia. (Lingkar Network | M. Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)