DEMAK, Lingkar.news – Bupati Demak Eisti’anah mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu korban banjir di Kecamatan Karanganyar berupa bantuan tenaga, pikiran, maupun logistik.
Saat ini, kondisi banjir di Karanganyar berangsur-angsur surut meskipun masih ada sejumlah desa yang tergenang air dengan ketinggian 10-30 sentimeter.
Terhitung, sampai hari ini sudah hampir 2 minggu sejumlah desa di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah terendam banjir.
“Kami mewakili Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak dan juga dari berbagai daerah yang telah senantiasa membantu menyelesaikan permasalahan (bencana banjir) di sini. Terima kasih juga kepada donatur yang luar biasa telah memberikan sumbangan logistik,” kata Bupati Eisti’anah, pada Selasa, 20 Februari 2024.
Menurut Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), lanjutnya, penanganan tanggul diperkirakan 3 hari dan pengeringan 50 hari. Namun dengan upaya berbagai pihak, proses penanganan banjir di Kecamatan Karanganyar agar cepat surut, ditargetkan tidak sampai 50 hari.
“Kolaborasi dari seluruh pihak yang mendampingi kita untuk mengeringkan lokasi yang masih tergenang. Alhamdulillah dengan kerjasama ini semoga tidak sampai 50 hari sudah bisa kering,” tuturnya.
Terkait pembersihan sisa banjir, kata Bupati, pihaknya akan menerjunkan pihak-pihak terkait. Selain itu, untuk korban banjir akan diberi bantuan guna mencukupi kebutuhan pokok saat ini.
“Kita usahakan dibantu pembersihan sampai rumah, dibantu oleh relawan dan kita berikan bekal logistik karena banjir ini banyak menghayutkan harta benda masyarakat. Insya Allah banyak donatur yang support kita dan BNPB akan berikan bantuan pascabanjir, kemudian Baznas kepada petani,” ujarnya.
Sedangkan untuk menjaga lingkungan tetap sehat, Bupati Eisti’anah mengatakan bahwa dinas terkait akan melakukan kegiatan membersihkan virus-virus yang ada di lingkungan sekitar.
“(Dinas) Kesehatan sudah dilakukan fogging, kaporisasi. Kemudian DLH kita mengumpulkan untuk mengangkuti sampahnya, sekarang masih upaya pembersihan,” imbuhnya.
Menurutnya, musibah seperti banjir ini menjadi hal yang tidak diinginkan oleh seluruh masyarakat.
“Namun, dari musibah ini tentu menjadi pembelajaran kita semua. Semoga dapat memberikan hikmah yang luar biasa bagi kita semua,” ungkapnya.
Bupati Eisti’anah juga meminta kepada media massa baik itu online, cetak maupun TV untuk turut menyuguhkan pemberitaan yang tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Lingkar.news)