BLORA, Lingkarjateng.id – Deretan alat peraga kampanye (APK) peserta pemilihan umum 2024 di Kabupaten yang dipasang di sepanjang pinggiran jalan menuai kritik masyarakat. Salah satunya karena APK yang rusak maupun roboh itu dibiarkan
Pantauan di lapangan, APK Pemilu 2024 yang roboh itu setidaknya terdapat di beberapa titik, seperti di Kecamatan Blora Kota, Todanan, Cepu, Randublatung, dan wilayah lain di Blora.
Warga Cepu, Andik (47), menyampaikan pendapatnya bahwa keberadaan APK pemilu yang roboh justru merusak pemandangan karena terlihat semrawut.
“Kesannya malah semrawut. Setelah roboh juga tidak ada yang benerin (memperbaiki), dibiarkan saja,” ujarnya pada Senin, 29 Januari 2024.
Keluhan senada disampaikan Ari,warga Randublatung. Dirinya mengungkapkan bahwa di daerahnya banyak APK pemilu yang tumbang dan dibiarkan berserakan.
“Di sepanjang jalan raya, kawasan jembatan Sawahan, bahkan di lorong dan gang juga banyak APK yang tidak terurus dan terkesan menjadi kumuh,” ungkapnya.
Dirinya berharap pihak-pihak yang bersangkutan segera melakukan pembersihan agar APK pemilu yang rusak dan roboh itu tidak mengganggu masyarakat.
“Semoga segera ada pembersihan,” ucapnya.
Sementara itum Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Blora, Andyka Fuad Ibrahim, saat dikonformasi mengaku dalam waktu dekat akan kembali turun ke jalan untuk menertibkan APK.
“Dalam waktu dekat ini kita bersama tim akan kembali lakukan penertiban,” ujarnya. (Lingkar Network | Hanafi – Lingkarjateng.id)