BLORA, Lingkarjateng.id – Memasuki musim penghujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blora mulai meningkat. Kondisi tersebut mengakibatkan ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr R Soetijono Blora menjadi penuh.
Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan dan Penunjang Medis RSUD dr R Soetijono Blora Farida Laela menyebut, kasus DBD di Blora meningkat sejak tiga bulanan terakhir. Terhitung mulai Oktober hingga Desember.
“Pada Oktober angka kasusnya masih 37. November 44 dan Desember ini sudah 42 dan trennya masih meningkat,” ujar Farida di Blora pada Jumat, 29 Desember 2023.
Akibat adanya tren peningkatan itu, kata dia, ruang IGD di RSUD dr Soetijono saat ini penuh sehingga pihak rumah sakit mengantisipasi dengan menerapkan manajemen khusus. Di antaranya dengan segera memindahkan pasien yang tak lagi kritis dan segera memulangkan yang sudah membaik.
“Paling banyak pasien DBD dari anak. Ada 13 yang didiagnosa DBD,” ucapnya.
Kendati selama tiga bulan terakhir tren DBD melonjak, pihaknya menilai kasus DBD tahun ini tidak terlalu parah dibanding tahun 2022 karena sejumlah faktor.
“Pertama, karena intensitas hujan kali ini relatif lebih rendah sehingga bisa jadi perkembangan nyamuk tidak terlalu banyak. Kedua, bisa jadi lantaran pencegahan di tingkat masyarakat berjalan dengan baik. Barangkali masyarakat makin melek pencegahan. Sehingga tak separah tahun-tahun sebelumnya,” jelasnya.
Atas kondisi tersebut, ia berpesan kepada masyarakat untuk selalu menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan waspada apabila menjumpai warga yang mengalami demam berlebihan.
“Cari pertolongan. Jangan sampai ke faskes (fasilitas kesehatan) dengan kondisi sudah terlambat,” imbaunya. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)
Kasus DBD di Blora Meningkat, Ada 42 Pasien selama Desember 2023 3