KUDUS, Lingkarjateng.id – Pelatihan pembuatan caping kalo merupakan terobosan kelas baru dari Dinas Ketenagakerjaan, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disnakerperinkop dan UKM) Kabupaten Kudus. Jenis pelatihan ini baru pertama kali diadakan tahun ini.
Tak disangka, antusias peminat pelatihan pembuatan caping kalo ini terbilang tinggi. Pelatihan pembuatan caping khas Kabupaten Kudus ini ternyata mendapat respon positif dari masyarakat.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati. Dirinya mengaku senang karena peminat pelatihan pembuatan caping kalo ini cukup tinggi.
Pelatihan Pembuatan Caping Kalo Diharapkan Jadi Peluang Usaha Baru di Kudus
“Program pelatihan pembuatan caping kalo memang baru dibuka tahun ini, tetapi peminatnya cukup banyak,” ucapnya.
Ia menerangkan, ada dua kelas pelatihan pembuatan caping kalo yang dibuka tahun ini. Saat pendaftaran pelatihan tersebut dibuka, kuota pesertanya langsung penuh.
“Memang ini antusias pesertanya sangat banyak, karena saat dua kelas pelatihan pembuatan caping kalo dibuka itu langsung penuh,” ujarnya.
Rini menyebutkan, masing-masing kelas pelatihan ini diikuti oleh 16 orang peserta. Sehingga, total ada 32 peserta pelatihan pembuatan caping kalo.
Pelatihan Pembuatan Caping Kalo Dinilai Dapat Lestarikan Budaya Khas Kudus
Pihaknya pun berencana membuka satu kelas lagi untuk jenis pelatihan pembuatan caping kalo tersebut. Sehingga, masyarakat yang memang masih berminat mengikuti kelas ini bisa segera mendaftarkan diri.
“Saat ini pendaftar untuk kelas ketiga sudah ada 14 pendaftar. Ketika sudah penuh, maka pendaftaran akan ditutup,” jelasnya.
Salah satu peserta yang berasal dari Kecamatan Jekulo, Istiqomah mengaku tertarik mengikuti pelatihan pembuatan caping kalo ini. Apalagi, menurut dia, caping kalo merupakan kerajinan asli dari Kabupaten Kudus.
“Senang bisa ikut pelatihan ini karena sangat bermanfaat. Meskipun memang masih kesulitan dalam proses pembuatannya,” kata Istiqomah.
Pada awal pembuatan caping kalo ini, kata dia, memang memiliki kesulitan yang cukup tinggi. Menurutnya, butuh konsentrasi untuk menganyam dan membentuk anyaman menjadi sebuah caping.
“Setelah selesai pelatihan nanti bisa sedikit demi sedikit melanjutkan membuat caping kalo di rumah,” ucapnya.
Ia berharap, Disnakerperinkop dan UKM Kabupaten Kudus ke depan bisa tetap mewadahi para lulusan pelatihan pembuatan caping kalo ini. Sehingga nantinya peluang usaha di bidang caping kalo bisa tetap ada dan berkembang.
“Kami harap dinas ada wadah untuk hasil pekerjaan kami supaya nantinya kerajinan ini juga bisa bernilai materi,” harapnya. (Lingkar Network | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)