REMBANG, Lingkarjateng.id – PSIR Rembang berhasil meraih poin penuh saat melawan Persiku Kudus di Stadion Krida Rembang, Rabu, 15 November 2023. Pertandingan yang berlangsung secara dramatis itu sempat diwarnai kericuhan antar suporter.
Persiku Kudus berhasil menjebol gawang PSIR Rembang di babak pertama melalui serangan sayap dari umpan terobosan. Skor 1-0 untuk tim tamu bertahan hingga turun minum.
Pada babak kedua, kerusuhan antar suporter mulai pecah. Hal itu dipicu karena suporter tim tamu yang seharusnya dilarang untuk hadir dalam laga away atau tandang berhasil masuk ke stadion dan menyanyikan yel-yel.
Aksi saling lempar botol air mineral dan batu dari kedua suporter tak bisa terhindarkan. Namun kerusuhan tersebut berhasil diredam anggota TNI-Polri dan pertandingan pun terus berlanjut.
Tim tuan rumah berhasil menyamakan kedudukan di menit 63 melalui sontekan pemain sayap kanan Theo. Usai menyamakan kedudukan 1-1, PSIR Rembang kembali menyarangkan bola ke gawang Persiku melalui sundulan pemain senior nomor punggung 8 Efendi Bendot di menit 79.
Skor 2-1 untuk kemenangan PSIR Rembang bertahan hingga peluit tanda berakhirnya babak kedua dibunyikan.
Asisten Pelatih PSIR, Erik Ardiles mengatakan, dirinya bersyukur atas poin penuh yang diperoleh timnya di laga kandang. Menurutnya pertandingan tersebut menjadi pembuka peluang untuk PSIR lolos dari fase grup.
“Walaupun beberapa pemain kita ada yang kurang fit, namun bisa ditutupi dengan semangat mereka dan alhamdulillah bisa berakhir dengan kemenangan kita,” ujarnya.
Menurutnya, penampilan para pemain di babak pertama masih belum menemukan ritme permainan. Sehingga masih meraba-raba strategi yang digunakan tim tamu saat bermain di kandang Laskar Dampo Awang.
“Kudus itu menerapkan total defence, kita kesulitan menembus. Akhirnya kita banyak long dan terbaca pihak lawan. Tapi waktu turun minum ada treatment khusus dari pelatih kepala untuk memberikan instruksi dan hasilnya berbuah 2 gol di babak kedua,” bebernya.
Sementara itu, Pelatih Persiku Kudus, Deni Rumba mengaku kecewa dengan keputusan wasit. Dirinya menilai ada beberapa insiden yang seharusnya menjadi pelanggaran namun wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.
“Saya tidak puas dengan keputusan wasit sore ini. Karena beberapa kali dari menit awal pelanggaran terus-terusan diberikan ke kami di depan kotak penalti itu ada puluhan saya hitung sama babak kedua,” ungkapnya.
Meski sempat terjadi kerusuhan antar suporter, saat pertandingan berakhir situasi terjaga kondusif. Para suporter Persiku Kudus diberi jalan untuk meninggalkan stadion terlebih dahulu, kemudian baru disusul suporter PSIR. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)