BLORA, Lingkarjateng.id – Warga RT 02 RW 01 Desa Pilang, Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora meminta agar sisa kerukan pengalihan alur Sungai Randu dikembalikan seperti semula. Hal ini setelah pihak panitia pembangunan SMK Muhammadiyah Randublatung mengambil keputusan tidak melanjutkan pengalihan alur sungai.
Kondisi di lokasi saat ini pekerja proyek masih membuat pembatas lahan dengan pagar cor. Selain itu tidak ada alat berat dan alur sungai juga tampak dikembalikan seperti semula setelah sempat dikeruk. Kendati begitu, warga masih mempertanyakan terkait sisa kerukan di sekitar Sungai Randu.
Warga setempat, Arif Saiful, mengatakan bahwa pihaknya meminta agar sisa galian alat berat bisa dibangun plengsengan atau dikembalikan seperti semula.
“Iya alur sungai sudah dikembalikan, tetapi masih ada sedikit PR yang harus dikembalikan seperti semula,” ujar Arif pada Minggu, 1 Oktober 2023.
Sempat Diprotes Warga, Pengalihan Alur Sungai Randu Blora Akhirnya Dibatalkan
Arif mengaku tidak ingin memperpanjang persoalan alur Sungai Randu karena proyek sudah dibatalkan, namun panitia pembangunan perlu menuntaskan sisa proyek yang sudah terlanjur dimulai sebelumnya.
“Kami hanya berharap pihak pemilik proyek segera menangani sisanya. Saya dapat kabar, kalau saya harus hubungi pihak PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah),” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah, Bukri, saat dikonfirmasi terkait penanganan proyek pemindahan alur Sungai Randu itu mengatakan jika dirinya saat ini sedabf sakit.
“Karena saya pengurus baru, akan kami pelajari dulu nggih,” ucapnya.
Diduga Belum Ada Izin Dinas, Pengalihan Alur Sungai Randu Blora Diprotes Warga
Diberitakan sebelumnya, upaya pengalihan alur Sungai Randu sempat diwarnai protes warga setempat karena dinilai dapat merugikan lingkungan saat musim penghujan tiba. Proyek yang akhirnya dibatalkan itu kini dibangun pagar cor sebagai pembatas dengan tanah milik warga.
“Iya ini sudah hampir seminggu. Sungai kembali keawal semula setelah diprotes oleh warga,” ujar salah seorang pekerja yang ditemui belum lama ini.
Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah Randublatung, Suwit, saat dikonfirmasi terkait hal itu menyatakan jika pengalihan alur sungai memang diurungkan.
“Iya, kami batalkan,” ucapnya singkat. (Lingkar Network | Hanafi – Koran Lingkar)