KUDUS, Lingkarjateng.id – Tradisi Dandangan di Kabupaten Kudus telah usai digelar. Akan tetapi, pasca gelaran tradisi dandangan selama 12 hari jelang Ramadhan mengakibatkan rumput di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus rusak.
Terpantau hampir 80 persen rumput Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus rusak dan diprediksi membutuhkan waktu sebulan penuh untuk mengembalikan keasriannya.
Pemerhati Lingkungan yang juga akademisi di Kabupaten Kudus, Hendi Hendro, menilai perlunya penanganan yang lebih cepat dan efektif untuk membuat Alun-Alun Kudus kembali menjadi indah.
Kirab Dandangan, Visualisasi Warga Sambut Ramadhan di masa Sunan Kudus
“Perbaikan rumput Alun-Alun Kudus yang hanya dipupuk sebetulnya bukan menjadi solusi atas rusaknya rumput di sana,” ungkap Hendi saat dihubungi pada Minggu, 26 Maret 2023.
Selain itu, Hendi juga menyoroti waktu satu bulan untuk pemulihan rumput dirasa terlalu lama. Pasalnya, pemudik diprediksi akan mulai berdatangan ke Kudus sekitar tiga pekan lagi dan mereka yang datang akan merasa kecewa dan risih jika rumput di Alun-Alun Kudus masih terlihat tak beraturan.
“Ini cuma saran. Sebaiknya perbaikan dilakukan lebih cepat dan intensif sebelum pemudik mulai berdatangan agar dapat dinikmati kembali oleh masyarakat Kudus maupun luar Kudus yang datang,” ujarnya.
Hendi menjelaskan, untuk proses pemulihan maka bundaran lapangan Alun-Alun Kudus perlu diberi garis pembatas untuk sementara agar tidak diinjak hingga proses perawatan selesai. Sebab penanganan rumput rusak tidak cukup jika hanya diberikan pupuk saja.
Ramaikan Tradisi Dandangan, Pemkab Kudus Bakal Buka Pasar Malam di Alun-Alun
“Pemberian pupuk memang perlu. Tapi harus ada penanaman rumput baru lagi sesuai jenisnya. Jika diberi pupuk saja, dikhawatirkan akan terjadi kompetisi pertumbuhan berbagai jenis rumput. Bukan rumput hias yang ada malah nanti yang tumbuh bisa rumput teki,” terangnya.
Ia berharap proses perbaikan rumput kali ini akan lebih maksimal, mengingat ini merupakan tahun pertama wahana Dandangan memenuhi seluruh area lapangan Simpang Tujuh Kudus.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus, Abdul Halil, menegaskan bahwa perbaikan rumput di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus ini diprediksi akan membutuhkan waktu sekitar satu bulan.
“Tidak perlu penambahan rumput dan hanya akan diberikan pupuk agar rumput itu tumbuh lagi. Saya yakin intensitas hujan di Kudus masih tinggi, sehingga rumput tumbuh dengan cepat,” ucap Halil. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)