PATI, Lingkar.news – Camat Dukuhseti, Agus Sunarko, S.STP., M.Si mengajak semua pihak untuk sengkuyung ngopeni korban kebakaran di Desa Dumpil, Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Hal itu diungkapkan Camat Agsun saat mengunjungi langsung korban kebakaran, Suryadi warga RT 1 RW 1 Desa Dumpil, pada Senin, 21 Agustus 2023.
“Saat ini kita prioritaskan bagaimana bisa membangun rumah Pak Suryadi. Kayu nanti bisa dari Perhutani, genteng dari Pemerintah Kecamatan dan bantuan uang tunai dari instansi bisa dikumpulkan untuk membangun rumah,” jelas Camat Agsun.
Ditambahkan, bahwa pokok permasalahannya adalah bagaimana kebutuhan tempat tinggal untuk korban kebakaran segera terpenuhi.
“Nanti juga anak-anak beliau bisa patungan juga membantu pembangunan ini. Selain itu, kita juga berharap segera ada respon dari Baznas Pati terkait pembangunan rumah layak huni untuk korban kebakaran ini yang telah diajukan kemarin,” sambungnya.
Sementara itu, untuk bantuan lain berupa uang tunai dan sembako pihaknya juga mendorong agar cepat terealisasi. Seperti dari Perhutani, BPBD, LazisNU, dan Palang Merah Indonesia (PMI) Pati.
“Harapan saya tidak hanya berupa uang tunai dan sembako, namun juga bisa berupa barang. Seperti perkakas rumah tangga,” pinta Camat Agsun.
Pihaknya juga mengapresiasi bantuan dari Pihak Dinsos P3AKB melalui Tagana dan TKSK yang telah disalurkan berupa kasur, alat masak, pakaian dan makanan siap saji. Khususnya juga kepada Pemerintah Desa Dumpil, atas upaya tempat tinggal sementara yang bisa digunakan korban kebakaran sebelum nanti dibangun kembali rumah untuk Suryadi dan istri.
“Alhamdulillah, tadi dari Kades Dumpil, Pak Sudarmadi sudah memastikan tempat tinggal dan tempat tidur sementara untuk Pak Suryadi bersama istri. Karena disekitar sini juga ternyata juga rumah anak-anaknya. Kami, melalui TRC Dukuhseti juga akan terus memonitor sampai pembangunan rumah ini terlaksana,” tegasnya.
Diketahui, rumah pasutri di Desa Dumpil, ludes dilalap api pada Sabtu, 18 Agustus 2023 lalu. Cuaca panas dan tiupan angin membuat api cepat membesar dan membakar seluruh rumah. Dalam waktu setengah jam, rumah milik Suryadi (56), warga Dumpil tinggal puing-puing sisa kebakaran.
Beruntung, atas reaksi cepat dari warga untuk memadamkan api sehingga tidak menyambar rumah yang berada di sekitarnya. Tidak ada korban jiwa, namun atas kejadian ini korban mengalami kerugian mencapai kisaran Rp 50 juta. (Lingkar Network | Lingkar.news)