DEMAK, Lingkarjateng.id – Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian atau Dinnakerind Kabupaten Demak melaksanakan kunjungan studi banding ke Dinas Koperasi dan Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Pemalang bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Demak pada Selasa, 15 Maret 2023.
Dalam kegiatan tersebut Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terbadu Satu Pintu (Dinpmptsp), Asosiasi Perusahaan Indonesia di Kabupaten Demak, Forum Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kabupaten Demak dan (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) yang diwakili oleh Ulin Nuha juga turut serta dalam kegiatan kunjungan.
Kepala Dinnakerind Demak, Agus Kriyanto, mengucapkan terima kasih kepada Diskoperindag, Konsultan Pembuat Rancangan Pembangunan Industri Kabupaten (RPIK) Kabupaten Pemalang yang telah menerima kunjungan dan studi banding.
“Terima kasih kepada dinas terkait yang sudah menerima kunjungan ini,” ungkapnya.
Telan Biaya Rp 5,9 Triliun, Peresmian Tol Semarang-Demak Seksi 2 Sempat Diwarnai Demo
Pihaknya pun menyampaikan tujuan kunjungan ke Kabupaten Pemalang itu guna mencontoh pembangunan industri yang ada di Kabupaten Pemalang.
“Kabupaten Pemalang sudah lebih dulu memiliki peraturan daerah tentang RPIK, maka dari itu Kabupaten Demak berkunjung untuk melaksanakan studi tiru supaya RPIK Kabupaten Demak bisa terealisasi dan memberikan kemajuan untuk industri di Kabupaten Demak,” ujarnya.
Di Kabupaten Demak, kata dia, sudah mempunyai lima industri unggulan. Diantaranya industri makanan, industri pakaian, industri futniture, industri alat angkut, dan industri pengolahan tembakau.
Angka Pengangguran di Demak Capai 36.660 Orang
Ia berharap, kunjungan dan studi banding RPIK ke Kabupaten Pemalang bisa menghasilkan masukan sehingga industri unggulan yang ada di Demak bisa lebih maju.
Sementara itu, Kepala Diskoperindag Kabupaten Pemalang, Drs. Hepi Priyanto,M.M menyebutkan bahwa di Kabupaten Pemalang terdapat 13 sentra Industri Kecil dan Menengah (IKM) yaitu sentra sarung goyor, batik tulis, konveksi, bordir, sapu galah, minyak atsiri, bataco, olahan nanas, olahan ikan, gerabah, anyaman bambu, dan tas imitasi.
“Ada juga produk unggulan yang sudah diekspor ke Timur Tengah seperti sarung goyor dan batik tulis,” ujarnya.
Ia berharap, ke depannya, Kabupaten Demak bisa menerbitkan RPIK dan bisa meningkatkan Industri di Kabupaten Demak. (Lingkar Network | Muhammad Burhanuddin Aslam – Koran Lingkar)