KUDUS, Lingkarjateng.id – Rombongan karya wisata atau study tour dari SMP 2 Gebog mengalami musibah kecelakaan bus pada Kamis, 15 Juni 2023 pukul 02.00 WIB kemarin. Kecelakaan terjadi di Jalan Tol Batang KM 279 saat rombongan karya wisata Jakarta-Bandung itu pulang menuju ke Kudus.
Karya wisata itu sendiri diikuti oleh siswa kelas VIII SMP 2 Gebog menggunakan lima bus Subur Jaya. Satu dari lima bus itu pun mengalami kecelakaan yang diduga akibat gagal menyalip kendaraan di depannya.
Kepala Sekolah SMP 2 Gebog, Mukhif Noor menyampaikan, total siswa yang berada di dalam bus itu yakni sebanyak 48 anak. Kemudian, di dalam bus itu juga ada tiga guru pembimbing dan satu pemandu wisata.
Bus Rombongan Study Tour Asal Kudus Alami Laka di Batang, 1 Tewas
“Saat saya cek anak-anak dan para guru tidak ada yang luka serius. Tapi ada satu ibu guru yang dibawa ke Rumah Sakit Kendal, tapi sudah diperbolehkan pulang. Alhamdulillah teman-teman mengalami luka ringan. Jadi saat itu juga langsung pulang dengan dibagi ke empat bus lainnya,” ungkapnya.
Ia mengaku, usai mengalami kecelakaan, kondisi para siswa tersebut memang agak trauma. Namun, tidak ada siswa yang mengalami luka serius.
“Untuk psikis anak-anak masih agak trauma. Guru yang ikut juga ada yang mengalami trauma tapi sudah berangsur-angsur membaik,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk memulihkan kondisi psikis anak-anak, pihak sekolah sementara waktu meminta para siswa kelas VIII untuk beristirahat di rumah. Para siswa diizinkan untuk istirahat di rumah mulai tanggal 16-18 Juni 2023.
“Karena pekan kemarin itu habis ulangan, jadi sampai tanggal 24 besok itu masih free tidak ada kegiatan. Sehingga hari Jumat dan Sabtu ini siswa kelas VIII kami minta istirahat dulu di rumah masing-masing sampai pulih lagi kesehatannya,” paparnya.
Pihak sekolah juga berencana mengumpulkan siswa kelas VIII untuk memulihkan kondisi psikis mereka pada Senin, 19 Juni 2023 nanti. Pihaknya ingin mencoba menentramkan hati dan pikiran para siswa supaya tidak terlalu jauh ketakutannya.
“Siswa nanti akan kami beri arahan perlahan-lahan bahwa sebuah kehidupan memang akan seperti itu, harus hati-hati, jangan ceroboh. Kalau merasa sudah tidak mampu lebih baik kita istirahat, karena fisik kita juga butuh istirahat,” bebernya.
Mukhif menambahkan, pihak orang tua siswa juga ada yang meminta tindakan lebih lanjut akibat adanya kejadian kecelakaan tersebut.
“Orang tua sudah ada laporan ingin tindak lanjutnya setelah kecelakan itu. Jadi kami akan coba konfirmasi ke pihak biro untuk tindak lanjutnya seperti apa,” pungkasnya. (Lingkar Netwrok | Nisa Hafizhotus Syarifa – Koran Lingkar)