KUDUS, Lingkar.news – Ketua DPRD Kudus, Masan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Sungai Pendo yang ada di Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, pada Selasa, 6 Juni 2023.
Kegiatan tersebut wujud gerak cepat DPRD Kudus dalam menanggapi masukan dari masyarakat. Di mana wilayah tersebut merupakan termasuk daerah yang sering dilanda banjir saat hujan.
“Sidak aliran sungai ini, kami melihat di pinggiran itu (Sungai Pendo, red) banyak tumbuh bambu, sehingga tidak menghambat aliran sungai. Maka untuk mengurangi abrasi dan lain sebagainya, sungai itu harus ditalud,” kata Ketua DPRD Kudus, Masan.
Usai melakukan sidak, pihaknya pun menyebut bahwa akan memperbaiki dan menata kembali area Sungai Pendo dalam waktu dekat.
Hal ini, guna memperlancar aliran air Sungai Pendo, terlebih saat musim hujan tiba.
SIDAK: Ketua DPRD Kudus, Masan (bertopi) bersama pihak terkait melakukan sidak di Sungai Pendo, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. (Ihza Fajar/Lingkar.news)
“Agar airnya lancar ketika musim hujan nanti, kita akan bersihkan pinggiran sungai dengan perencanaan pembangunan talud, yang mana akan dialokasikan anggaran senilai Rp 1 Miliar hingga Rp 1,5 Miliar. Nanti dihitung oleh dinas terkait guna membenahi aliran sungai tersebut,” jelasnya.
Masan mengungkapkan bahwa, wilayah sidak itu terdapat banyak sekolah. Sehingga ia mendorong agar lingkungannya harus bersih, terjaga, dan bebas banjir, termasuk di Sungai Pendo.
“Maka di lingkungan pendidikan harusnya itu bersih, lingkungan itu baik. Sehingga dapat digunakan dengan semestinya tanpa harus memikirkan banjir saat musim hujan tiba,” paparnya.
Ketua DPRD Kudus menegaskan bahwa, banjir yang terjadi merupakan tanggung jawab bersama.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat tidak membuang sampah di sungai, agar aliran air lancar dan kebersihan sungai terjaga.
“Kasusnya sekarang kan banyak sampah menumpuk di sungai, jadi menghalangi arus air. Akhirnya air dari sungai meluap dan tanggulnya jebol. Ini tidak bisa dikerjakan sendiri, harus dengan dukungan masyarakat juga,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kudus, Arief Budi Siswanto mengatakan bahwa, pembangunan talud Sungai Pendo akan menunggu anggaran turun terlebih dulu.
“Kami menunggu anggaran yang turun baru bisa dikerjakan. Dalam hal ini, capaian jangkauan panjang sungai sekitar 350 meter. Kita akan survei kondisi kontur tanah dan kita sesuaikan,” tandasnya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)