KUDUS, Lingkarjateng.id – Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus Darsono mengatakan, hingga Mei 2023 total ada 67 warga Kudus terjangkit penyakit kelamin raja singa atau sifilis. Tujuh di antaranya adalah ibu hamil.
“Penderita sebenarnya didominasi usia remaja. Namun, di tahun 2023 ada tujuh ibu hamil di Kudus yang tertular sifilis,” ujar Darsono saat ditemui di Kudus, pada Selasa, 30 Mei 2023.
Ia menegaskan bahwa, DKK Kudus sudah sering melakukan beberapa upaya pencegahan agar warga tidak tertular penyakit kelamin, seperti melalui sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat terkait bahaya perilaku seks bebas.
“Kami juga rutin secara melakukan screening, sehingga jika ada yang tertular sifilis bisa segera ditangani sejak dini,” tuturnya.
Darsono juga menyebutkan, penyebab puluhan warga Kudus bisa tertular sifilis dikarenakan seks bebas atau berganti-ganti pasangan.
“Penyebabnya, karena seks bebas. Bisa yang bersangkutan yang melakukan seks bebas, bisa juga suaminya dan kemudian menularkan kepada ibu hamil tersebut. Sebab, ibu hamil yang tertular sifilis itu berstatus punya suami,” jelasnya.
Lebih lanjut, Darsono menyampaikan bahwa jumlah kasus sifilis di Kabupaten di Kudus sebenarnya stabil tiap tahunnya dan tidak ada kenaikan di tahun 2023. Kasus sifilis yang terungkap tersebut, menurut Darsono, biasanya yang sudah parah dan penderita butuh pengobatan di puskesmas atau rumah sakit.
“Jadi yang belum parah dan tidak melakukan pengobatan kemungkinan ada. Tapi tidak terdata oleh kami,” imbuhnya.
Atas kondisi tersebut, ia pun mengimbau kepada warga Kudus untuk menghindari perilaku seks bebas.
“Hindari seks bebas. Bagi yang punya pasangan sah, setialah dan jangan gonta-ganti pasangan,” imbaunya. (Lingkar Network | Ihza Fajar – Koran Lingkar)