REMBANG, Lingkarjateng.id – Sejumlah warga Desa Kedungrejo, Kecamatan/Kabupaten Rembang berbondong-bondong membawa pohon pisang dan tanah menuju jalan yang kondisinya rusak di wilayah setempat, Kamis, 23 November 2023.
Para warga sengaja menanam beberapa pohon pisang tepat di tengah-tengah jalan yang rusak. Hal tersebut dilakukan warga sebagai bentuk protes karena sudah bertahun-tahun jalan itu tak disentuh perbaikan.
Diketahui, jalan tersebut merupakan jalan penghubung antara Desa Kedungrejo dengan Desa Mondoteko. Sehingga penanganan jalan tersebut seharusnya menjadi wewenang Pemerintah Kabupaten (Pemkab).
Salah satu warga Desa Kedungrejo, Gono (35) mengatakan aksi menanam pohon pisang itu merupakan bentuk protes karena jalan tak kunjung diperbaiki. Ia berharap aksi tersebut mendapat perhatian Pemkab dan secepatnya bisa diperbaiki.
“Ini aksi memprotes karena jalan ini tidak pernah ada perbaikan sudah beberapa tahun. Sudah 5 tahun lebih, rusak parah ini. Sejauh ini belum pernah ada perwakilan (Pemkab) ke sini,” terangnya.
Sementara itu, salah satu Perangkat Desa Kedungrejo, Wandi (52) menyampaikan pihaknya sudah beberapa kali mengajukan proposal agar jalan tersebut diperbaiki kepada Pemkab. Namun, Hingga saat ini jalan tersebut sama sekali belum ditangani.
Bahkan, kata dia, warga sempat melakukan iuran untuk menambal jalan yang berlubang untuk sekedar bisa dilewati. Namun upaya tersebut tak bertahan lama, jalan pun kembali rusak.
“Hampir setiap tahun dari pihak Desa mengajukan proposal. Bahkan kemarin sekitar seminggu yang lalu sudah mengajukan lagi. Tapi sampai saat ini belum ada tanggapan atau respon dari pemerintah daerah. Kurang lebih sudah 5 tahun, hampir setiap tahun mengajukan,” jelasnya.
Dirinya mengungkapkan, kerusakan jalan tersebut memberi dampak terhadap perekonomian karena merupakan akses penghubung 2 Kecamatan.
“Ini penghubung kecamatan Sulang dan Kecamatan Rembang. Kemudian untuk debu waktu musim kemarau, banyak masyarakat yang mengeluh. Utamanya untuk kesehatan, apalagi debu-debu juga mengotori rumah warga,” imbuhnya.
Pihaknya menambahkan, jika dalam beberapa pekan ke depan tidak ada respon dari Pemkab, warga mengancam bakal menggelar aksi yang lebih besar dengan melakukan blokade jalan. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)
View this post on Instagram A post shared by Lingkarjateng.id (@lingkarjateng.id)