REMBANG, Lingkarjateng.id – Saluran air di dekat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. R. Soetrasno Desa Kabongan Kidul, Kecamatan/Kabupaten Rembang sering tak mampu menampung debit air yang mengalir saat curah hujan tinggi. Kondisi tersebut membuat Pemerintah Desa (Pemdes) setempat wadul kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang.
Kepala Desa Kabongan Kidul, Marjoni, mengungkapkan bahwa saluran sekitar rumah sakit menuju ke laut terjadi pendangkalan sangat parah. Pihaknya meminta Pemkab Rembang untuk melakukan penanganan seperti normalisasi.
Menurutnya, saluran itu perlu dikeruk guna mengurangi potensi kerawanan banjir. Kiriman air dari daerah atas, seperti Rumbutmalang, Leteh, Sidowayah maupun Kabongan Kidul yang masuk ke saluran tersebut seringkali cukup besar ketika curah hujan tinggi.
“Kami minta tolong pemkab bisa memasukkan normalisasi saluran ini menjadi skala prioritas. Saya juga sudah minta tolong kepada pak Pri (Wakil Ketua DPRD dari Desa Kabongan Kidul-Red) untuk mengawal,” ujarnya.
Menanggapi usulan tersebut Bupati Rembang, Abdul Hafidz menginstruksikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang untuk mengatasi masalah tersebut tahun 2023 ini.
“Bisa tidak kalau tahun ini dilakukan normalisasi. Kita Alat punya, dana operasional juga ada. Tahun ini akan diselesaikan, Pak,” ucapnya.
Bupati Hafidz menambahkan sejumlah titik yang rawan memicu banjir, juga sudah dinormalisasi. Salah satunya pengerukan Sungai Desa Kuangsan, Kecamatan Kaliori.
Khusus normalisasi sungai di sepanjang Kecamatan Sumber dan Kecamatan Kaliori yang menjadi aliran Sungai Randugunting, Pemkab Rembang mengusulkan normalisasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Pasalnya normalisasi sungai aliran Randugunting membutuhkan biaya lumayan besar. (Lingkar Network | R. Teguh Wibowo – Koran Lingkar)