REMBANG, Lingkarjateng.id – Warga Desa Pamotan, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang digegerkan dengan kemunculan gas yang mudah terbakar di sumur milik seorang warga. Kemunculan gas tersebut bermula saat Abu Rosidin warga RT 2 RW 13 sedang mengebor sumur.
Lokasi sumur berada di sebelah barat rumah Abu dengan jarak sekitar tiga hingga lima meter. Api itu menyala di pipa air yang terhubung dengan sumur bor.
Abu menjelaskan, beberapa hari lalu ia sedang mengebor sumur untuk mencari sumber mata air. Sumur tersebut baru mengeluarkan air setelah dilakukan pengeboran selama lima hari.
Sembari menunggu air yang keluar dari sumur bornya itu jernih, ia justru terkejut dengan sambaran api yang muncul secara tiba-tiba ketika hendak menyulut rokok.
“Ngebornya sudah semingguan lebih. Tanggal 23 September kemarin. Setelah lima hari itu kan sudah keluar airnya. Biasanya sumur baru itu kan airnya keruh. Waktu nunggu itu sampai airnya jernih saya kan nyulut rokok, lah itu tiba-tiba dari sumur ikut nyala itu apinya. Kan saya dekat (sumur) itu. Kaget,” jelas Abu, Kamis, 5 Oktober 2023.
Ia pun mengaku tidak mengetahui jika ada gas di sumur yang tengah ia bor. Pasalnya, saat itu dirinya tidak mencium adanya bau yang menyengat.
“Saya otak-atik matikan pakai kain handuk basah ternyata bisa mati. Jadi itu gas tidak berbau dan kayaknya matinya juga mudah sekali,” ungkapnya.
Kini lokasi sumur bor milik Abu itu sudah dipasangi garis pembatas polisi untuk menghindari hal yang tidak diingingkan. Namun ia tetap berharap ada langkah lebih lanjut dari pemerintah.
Senada dengan Abu, Sekretaris Desa Pamotan, Safig juga berharap ada upaya lebih lanjut untuk mengecek kapasitas gas yang terkandung di sumur milik Abu.
“Kalau memang diizinkan oleh yang punya ya dikembangkan. Dengan Pemkab (Pemerintah Kabupaten) atau DLH (Dinas Lingkungan Hidup), atau Pertamina, untuk tindak lanjuti ini (gas). Difungsikan, ditampung untuk kebermanfaatan warga sekitar,” pungkasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)