REMBANG, Lingkarjateng.id – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang mencatat suhu udara di wilayah setempat menjelang akhir musim kemarau mencapai 35 derajat celcius.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Rembang, Risangsoko, mengatakan bahwa walau hujan sudah mulai turun, rata-rata suhu udara di Rembang saat musim kemarau ini berkisar antara 32-35 derajat celcius.
Menurutnya, suhu tersebut tergolong lebih tinggi dibandingkan rata-rata biasanya yang hanya sekitar 28 derajat celcius.
“Secara umum, rata-rata suhu di 32-35 derajat celcius sudah dianggap panas. Jika berkepanjangan, suhu ini bisa menjadi ekstrem. Yang normal biasanya di bawah 30,” ujarnya pada Sabtu, 26 Oktober 2024.
Melihat kondisi tersebut, Kepala BPBD Rembang, Sri Jarwati, mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini memfokuskan penanganan dampak kekeringan di sejumlah desa.
Ia menyebut, BPBD Rembang di akhir Oktober ini mencatat sebanyak 67 desa yang tersebar di 14 kecamatan terdampak bencana kekeringan. Menurutnya, jumlah tersebut meningkat dibandingkan dengan data pada 10 September, di mana terdapat 48 desa yang terdampak.
“Menurut prediksi BMKG untuk Rembang, sebagian musim kemarau dimulai pada dasarian kedua November. Sebagian besar wilayah kabupaten Rembang akan memasuki akhir musim kemarau pada dasarian II November,” jelasnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat di Kabupaten Rembang tengah bersiap menghadapi musim penghujan.
Sejumlah kepala desa, kata Sri, telah menghubungi BPBD Rembang untuk meminta bantuan pembersihan sungai guna mengantisipasi bencana banjir. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)