REMBANG, Lingkarjateng.id – Usaha Pertanian pada tahun ini mengalami penurunan sebesar 13,37 persen dari tahun 2013. Khusus untuk Usaha Pertanian Perorangan (UTP) mengalami penurunan sebesar 13,39 persen.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Statistik (BPS) Kabupaten Rembang Teguh Iman Santoso saat Diseminasi Hasil Sensus Pertanian (ST2023) Tahap 1 di salah satu hotel di jalan pantura, Selasa, 12 Desember 2023.
Teguh menjelaskan, usaha pertanian dibagi menjadi 3 ketegori usaha, meliputi Usaha Pertanian Perorangan (UTP), Perusahaan Pertanian Berbadan Hukum (UPB), dan Usaha Pertanian Lainnya (UTL).
Secara angka, jumlah usaha pertanian hasil ST2023 sebanyak 105.368. Angka tersebut mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2013 sebanyak 121.627 unit. Atau berkurang sebanyak 16.259.
“Itu artinya ada penurunan jumlah usaha pertanian di dalam 10 tahun terakhir. Kalau bahasa analisisnya dalam setahun ada penurunan lebih dari 1 persen jumlah total usahanya,” ungkapnya.
Untuk kategori UTP, di tahun 2023 jumlahnya berkurang sebanyak 16.289 unit. Dari yang sebelumnya pada tahun 2013 sebanyak 121.613 unit, menjadi 105.324 unit di 2023.
“Paling banyak UTP itu di Kecamatan Sarang dan paling sedikit di Lasem. Kalau dibandingkan dengan tahun 2013, hampir semua kecamatan jumlah usaha pertanian perorangan lebih rendah di 2023,” lanjutnya.
Kemudian, kategori UPB naik 300 persen dari yang sebelumnya hanya 3 unit di tahun 2013, kini bertambah menjadi 12 unit. Disusul kategori UTL yang mengalami kenaikan sebesar 190,91 persen, dari 11 unit kini bertambah menjadi 32 unit.
“Khusus yang UTP ada penurunan 13,39 persen. Kemudian yang UPB yang hampir semua Kabupaten naik 200an persen. Kenapa, dulu di Rembang hanya 3 unit UPB, sekarang sudah 12 unit. Berarti naik 3 kali lipat,” jelasnya.
Berdasarkan subsektor yang meliputi tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian, kata dia, jumlahnya didominasi oleh UTP. Jika disimpulkan, hampir seluruh usaha pertanian di Kabupaten Rembang berkategori UTP.
“Sementara untuk UPB paling banyak di sektor peternakan. Bahkan UPB dari Rembang terbaik se-Jawa Tengah. Kemudian UTL yang paling banyak di subsektor hortikultura,” imbuhnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)