REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah telah berupaya menahan air guna memenuhi kebutuhan sektor pertanian melalui berbagai program yakni membuat embung, long storagre, parit, dan sumur tanah dangkal.
Agar ketersediaan air kian bertambah, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Rembang juga mengajak para petani untuk mengupayakannya dengan cara menanam pohon penahan air. Mengingat saat kekeringan seperti saat ini, petani kerap kebingungan memenuhi kebutuhan air untuk tanamannya.
Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan menyebut ada empat pohon yang bisa menahan air hujan agar tidak langsung terserap ke tanah. Meliputi tanaman sukun, gayam, kepayang atau kluwek, dan pohon beringin. Keempat jenis pohon tersebut diyakini mampu mencegah kekeringan
“Itu kalau ditanam dua hingga tiga tahun, di sekitar tanaman itu kalau dibuat bilik atau cekungan tanah nanti akan ada air yang muncul di situ. Tidak ada salahnya dicoba di beberapa titik yang dekat dengan tanaman, untuk membantu kita menahan air demi ketersediaan untuk kita,” bebernya baru-baru ini.
Disamping itu, berdasarkan prediksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), curah hujan baru turun di wilayah Kabupaten Rembang pada November mendatang. Pihaknya meminta kepada para petani untuk bersiap-siap memanfaatkan air hujan sebaik-baiknya.
Terlebih, kata Agus Iwan, sebagian besar lahan pertanian di Kabupaten Rembang merupakan lahan tadah hujan.
“Petani diharapkan bersiap untuk menyesuaikan kondisi yang ada (musim penghujan). Agar para petani kita nanti benar-benar bisa maksimal ketersediaan air,” ucapnya.
Pihaknya juga meminta para petani agar bisa mengawali masa tanam dan memanfaatkan ketersediaan air yang ada semaksimal mungkin. Sebab dikhawatirkan dampak El Nino berlangsung lebih lama dan mempengaruhi turunnya curah hujan. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)