REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang telah menggelontorkan Rp 70 miliar lebih untuk mendukung kesejahteraan 1.162 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di wilayah setempat.
Dana tersebut disalurkan dalam bentuk bantuan kesejahteraan (bankesra) dari tahun 2016 hingga 2024. Pada tahun 2016 dan 2017, anggaran bankesra untuk guru PAUD hanya sekitar Rp 122 juta. Mulai tahun 2018, anggaran tersebut melonjak menjadi lebih dari Rp 9 miliar.
Wakil Ketua Himpunan Pendidik Anak Usia Dini (Himpaudi) Jawa Tengah, Fenti Yusnia Alfasanah, mengatakan bahwa Pemkab Rembang dinilai sangat memperhatikan kesejahteraan guru PAUD di kabupaten setempat. Menurutnya, besaran bankesra untuk guru PAUD di Rembang termasuk tinggi dibandingkan daerah lain di Jawa Tengah.
“Kalau dibandingkan dengan kabupaten lain, nilainya jauh sekali. Kita berada di peringkat ketiga dengan Rp 500 ribu. Sementara, di daerah lain masih ada yang hanya Rp 100 ribu, dan itu pun perjuangannya sudah luar biasa,” ungkap Fenti pada Senin, 21 Oktober 2024.
Bahkan, pada masa pandemi Covid-19 lalu, Pemkab Rembang tetap memberikan bankesra tanpa pemotongan anggaran. Hal itu dilakukan untuk menjamin kesejahteraan para guru PAUD di Rembang.
“Di masa sulit itu, kami tetap menjadi prioritas yang diperhatikan. Ketika dikelola dengan baik, Insyaallah sangat cukup,” ujarnya.
Fenti berharap, selain untuk kebutuhan sehari-hari, bankesra tersebut bisa dimanfaatkan untuk pelatihan dan membeli buku agar metode mengajar para guru tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Sementara itu, Bupati Abdul Hafidz menambahkan bahwa besaran honor Guru TK dan PAUD di Rembang termasuk yang tertinggi di Jawa Tengah.
“Di daerah lain, honor guru TK dan PAUD berkisar Rp 250 ribu. Sementara di Rembang, guru yang telah mengajar selama tiga tahun mendapatkan Rp 500 ribu, 5 tahun Rp 600 ribu, 7 tahun Rp 800 ribu, dan 10 tahun Rp 1 juta. Itu adalah kebijakan kami,” katanya.
Kendati demikian, Hafidz mengaku bahwa besaran honor yang Pemkab Rembang berikan masih belum mencukupi. Pasalnya, pada tahun 2023 lalu bankesra hanya diberikan selama delapan bulan karena kondisi keuangan daerah yang tak cukup.
“Pada tahun 2024 ini, kita berkomitmen untuk memberikan honor guru PAUD selama 12 bulan penuh. Komitmen saya adalah memenuhi hal tersebut. Kalau masih ada kekurangan, itu bukan karena kami tidak peduli, tetapi karena kondisi keuangan daerah,” tegasnya. (Lingkar Network | Setyo Nugroho – Lingkarjateng.id)