REMBANG, Lingkarjateng.id – Pemerintah melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) tengah menormalisasi atau mengeruk Daerah Aliran Sungai (DAS) Bendungan Lodan di Kecamatan Sarang, Rembang. Normalisasi DAS perlu segera dilakukan, mengingat tahun 2022 lalu, air sungai di wilayah tersebut meluap.
Waduk Lodan terjadi limpasan sampai 22 sentimeter. Sehingga mengakibatkan desa-desa di bawahnya terdampak banjir.
Limpasan tersebut melalui beberapa desa, seperti Desa Lodan Wetan, Lodan kulon, Jambangan, Nglojo, Pelang, Dadapmulyo, Gunungmulyo, Gonggang, Sumbermulyo, dan Kalipang. Setidaknya lebih dari 300 Kepala Keluarga (KK) di sepuluh desa terdampak.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Anjarwati menuturkan jika aliran sungai tidak dinormalisasi, pada saat musim hujan ditakutkan kembali terjadi banjir.
“Saya bulan Juli kemarin mengirim surat ke BBWS untuk meminta normalisasi. Alhamdulillah ada tanggapan dan respon untuk menindaklanjuti itu,” ungkapnya baru-baru ini.
Normalisasi DAS Lodan Kalipang ini dimulai dari Desa Jambangan. Selanjutnya selama 20 hari kedepan akan dilanjutkan normalisasi di desa-desa yang dialiri sungai tersebut, seperti Desa Lodan Wetan, Lodan Kulon, Nglojo, Gunungmulyo, Gonggang, Sumbermulyo dan Kalipang.
Sementara itu Bupati Rembang Abdul Hafidz berharap masyarakat bisa mendukung program normalisasi DAS ini. Jangan sampai ada pihak yang mengganggu.
“Pasalnya jika ada yang mengganggu, maka BBWS tidak akan melanjutkan. Maka perangkat desa dan masyarakat dapat mendukung kegiatan ini,” tandasnya. (Lingkar Network | R Teguh Wibowo – Lingkarjateng.id)